Permintaan itu disampaikan Richard saat melepas 235 calon jemaah haji asal Kota Ambon di gedung Azhari Alfatah, Senin (31/8/2015).
“Lewat kesempatan ini saya minta kepada Kepala Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan untuk menata kembali manajemen kependudukan terutama menyangkut calon jemaah haji yang tidak menetap di Ambon,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, setiap kali mendekati momen pelaksanaan ibadah haji tiba, banyak di antara calon jemaah haji Kota Ambon ternyata diduga berasal dari luar daerah Maluku. Hal itu sangat disayangkan sebab banyaknya orang luar yang masuk dari Kota Ambon telah membuat daftar tunggu calon jemaah haji semakin panjang.
“Setiap mendekati momen pelaksanaan ibadah haji, saya seringkali mengamati persoalan lain yang menyebabkan panjangnya daftar tunggu ini yaitu karena administrasi kependudukan calon haji yang mendaftar dari Kota Ambon ternyata ditengarai banyak berasal dari daerah luar,” ungkapnya.
Menurut dia, dalam beberapa kesempatan, dirinya telah berulang kali menyampaikan hal itu, namun masalah tersebut masih saja terulang dari tahun ke tahun. Dia juga meminta Koordinator Penyelenggara Haji Kota Ambon untuk mengambil langkah-langkah preventif agar ke depannya masalah tersebut tidak terulang lagi.
“Hal ini sudah saya ingatkan berulang-ulang tapi masih saja terjadi. Saya harap kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Ambon dapat mendata ulang calon jemaah haji Kota Ambon sesuai dengan Siskohat Kementrian Agama dalam bentuk verifikasi dan validasi data kependudukan,” pintanya.
“Sehingga dapat dipastikan bahwa calon jemaah haji yang terdaftar di Kantor Kementrian Gama Kota Ambon adalah betul-betul warga Kota Ambon,” tambahnya kemudian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.