Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak TK di Pontianak Diajak Mencintai Orangutan

Kompas.com - 28/08/2015, 16:01 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - World Wildlife Fund (WWF)-Indonesia Program Kalbar membidik anak usia dini sebagai target kampanye penyelamatan orangutan. Langkah ini dinilai penting untuk menanamkan nilai konservasi kepada anak-anak sejak mereka masih duduk di bangku taman kanak-kanak.

Kampanye dengan menggunakan metode edukatif dan interaktif ini menjadi bagian dari perayaan Hari Orangutan Sedunia yang diperingati setiap 19 Agustus yang lalu. Puncaknya, sejumlah siswa taman kanak-kanak di Pontianak diundang hadir di kantor WWF pada 28 Agustus 2015 guna turut serta memeriahkan momentum tahunan itu.

Manajer Program Kalbar WWF-Indonesia, Albertus Tjiu mengatakan, kampanye ini bertujuan membangun kesadartahuan dan kepedulian publik, terutama anak usia dini.

“Kita coba membangun kepedulian anak-anak terhadap satwa seperti orangutan, termasuk sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati penting lainnya,” ujar Albertus dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (27/8/2015).

Selain itu, lanjut Albert, pihaknya juga berusaha membangun kepekaan publik terhadap berbagai permasalahan yang dapat mengancam kelestarian jenis satwa dan sumberdaya alam sebagai sistem penyangga kehidupan manusia. Dia menekankan pentingnya memberikan asupan ilmu konservasi kepada anak-anak.

“Mereka akan tumbuh menjadi generasi penerus. Kita berkewajiban membimbingnya sejak dini dan menanamkan nilai kasih sayang kepada sesama makhluk hidup seperti orangutan. Kita kenalkan satwa itu lewat gambar, lalu membimbingnya agar kelak mereka menyayangi,” ujar Albert.

Pada momentum kampanye penyelamatan orangutan ini, WWF-Indonesia Program Kalbar bekerja sama dengan PT Panda Lestari memaksimalkan penggunaan ruang kantor WWF di Pontianak dengan membuka Panda Shop.

Kelak, jelas Albert, Panda Shop akan mendistribusikan produk-produk yang dihasilkan oleh masyarakat dampingan di Kalbar. Misalnya, beras organik seperti beras merah dan hitam, madu, serta kerajinan tangan berbasis Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), serta produk merchandise berlogo WWF.

Albert berharap, kehadiran Panda Shop ini bisa menjadi sarana bagi pemasaran produk-produk green & fair yang dihasilkan masyarakat dampingan WWF di Kalimantan Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com