OGAN ILIR, KOMPAS.com - Kabut asap makin tebal menyelimuti kawasan Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Kabut asap membuat jarak pandang menjadi sangat terbatas, terutama di pagi hari. Pengendara kendaraan baik roda dua maupun roda empat masih menyalakan lampu meski hari sudah siang.
Kabut asap ini berasal dari kebakaran lahan gambut yang terjadi sejak satu bulan terakhir. Kabut asap itu semakin parah di waktu pagi dan malam hari.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, di eks Kantor Pemkab Ogan Ilir dan sebuah masjid besar terlihat samar karena tertutup kabut asap. Termasuk sebuah menara base transceiver station milik pt telkom pun hanya terlihat samar.
Sejumlah pelajar yang biasa beraktivitas di pagi hari mengeluhkan kondisi ini. Rahma, salah seorang pelajar mengatakan, kabut asap membuat mata mereka menjadi perih dan napas terasa sesak. Kondisi itu semakin terasa karena Rahma menggunakan kendaraan bentor (motor roda tiga) ketika pergi ke sekolah.
“Mata terasa perih karena asap pak, apa lagi saat naik bentor ke sekolah, terasa lebih perih lagi,” ujar Siswa SMPN 2 Palem Raya Ogan Ilir ini.
Pendapat yang sama diakatakan sejumlah anak-anak yang sedang bersepeda. Fadlan salah satu anak mengatakan, kabut asap membuat jarak pandang menjadi terbatas. Fadlan juga merasakan tenggorokan menjadi perih dan gatal karena menghirup kabut asap. “Penglihatan jadi kurang pak, tenggorokan juga gatal,” kata Fadlan.
Kondisi kabut asap ini sudah berlangsung lebih dari satu minggu. Kabut asap muncul akibat adanya kebakaran lahan gambut di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Ogan Ilir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.