Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penggerebekan Rumah Mewah di Bandung

Kompas.com - 27/08/2015, 11:54 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri menggerebek sebuah rumah mewah di Komplek Setra Duta E-3 Nomor 8, Jalan Setra Duta Raya, Desa Ciwaruga, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (26/8/2015) siang.

Berdasarkan informasi yang terhimpun, pengungkapan sindikat narkotika lintas Negara tersebut merupakan pengembangan hasil operasi bersama antara Polri, Bea Cukai, Imigrasi serta analisa IT yang menangkap Chen Hsin-Chieh (warga negara Taiwan) dan Harry Gandhy (warga Indonesia) di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Sabtu (22/8/2015) lalu.

Dalam penangkapan tersebut polisi mengamankan barang bukti berupa 2,5 kilogram narkotika jenis sabu. Kemudian, polisi kembali menangkap Lim Chandra Sutioso yang berperan menyuruh Chen dan Harry mengambil narkotika tersebut.

Lim ditangkap pada Minggu (23/8/2015) di Komplek Ruko Grand Ancol, Pademangan, Jakarta Utara beserta barang bukti berupa 192 paspor warga negara Taiwan, Cina, Vietnam, dan Mongolia.

Dari hasil pengembangan tersebut diketahui bahwa 26 paspor tersebut milik warga negara Taiwan yang tinggal di rumah itu. Pada Rabu (26/8/2015) kemarin, polisi menggerebek rumah mewah tersebut dan mengamankan 33 orang warga negara Taiwan 16 orang di antaranya laki-laki dan 14 orang perempuan, serta tiga orang warga negara Indonesia dua laki-laki dan satu perempuan.

Di saat yang bersamaan, polisi juga menangkap warga negara Indonesia bernama Miki di Jalan Doktor Junjunan, Bandung. Dia berperan sebagai pengurus paspor untuk para warga asing.

Ditemui di lokasi kejadian, Kamis (27/8/2015), Kepala Bareskrim Mabes Polri, Komisaris Jendral Budi Waseso menjelaskan, saat ini polisi masih melakukan pengembangan terkait kasus tersebut.

"Hasil penanganan awal, kita berhasil mengungkap jaringan itu. Di luar dugaan di sini terjadi kejahatan di luar narkoba, yaitu cyber crime penipuan yang dilakukan kelompok warga negara asing yang sedang kita dalami dan masalah keimigrasian. Kita akan kembangkan secara keseluruhan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com