Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kotawaringin Timur Darurat Asap

Kompas.com - 27/08/2015, 10:18 WIB
SAMPIT, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menetapkan status tanggap darurat asap sehubungan kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan yang semakin menjadi di daerah ini.

"Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, status tanggap darurat asap di Kotim diberlakukan mulai 26 Agustus sampai dengan 30 Oktober 2015. Dasarnya yaitu indeks standar pencemaran udara (ISPU) pada 22 dan 23 Agustus 2015 terukur PM10: 293,7 ugram/m3 (normal maksimal 150 ugram/m3) sehingga membuat status udara tidak sehat," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kotim, Multazam di Sampit, Kamis (27/8/2015).

Asap yang menyapu daerah ini juga dilaporkan telah menyebabkan peningkatan penyakit infeksi saluran pernapasan atas pada pertengahan Agustus ini yakni sebanyak 506 orang.

Jumlah kebakaran lahan yang terjadi selama 1 hingga 26 Agustus sebanyak 294 kali dengan luasan 233,46 hektare. Petugas pemadam kebakaran harus berjibaku karena kebakaran lahan tergolong marak.

Potensi kebakaran lahan juga masih terbilang tinggi. Setidaknya itu terlihat pada pantauan titik panas atau hotspot di Kotim pada Rabu (26/8) ada 134 titik yang tersebar di Kecamatan Baamang 34 titik, Cempaga 11 titik, Kota Besi 25 titik, Mentaya Baru Ketapang 20 titik, Mentaya Hilir Selatan 21 titik, Mentaya Hilir Utara 12 titik, Mentaya Hulu 1 titik, Pulauhanaut 10 titik. Jarak pandang terpendek pada pukul 07.00 WIB sejauh tiga kilometer.

"Penetapan darurat asap ini melihat kondisi di lapangan. Seluruh instansi terkait juga sudah diinformasikan supaya turut menyikapi sesuai bidang masing-masing. Misalnya, Dinas Kesehatan terkait dampak asap terhadap kesehatan, Bandara Haji Asan Sampit terkait penerbangan, BMKG terkait prediksi cuaca, serta instansi lainnya," sambung Multazam.

Pantauan di lapangan, kebakaran lahan banyak terjadi di sisi Jalan Tjilik Riwut yang menghubungkan Sampit-Kotabesi, Jalan Jenderal Sudirman, lingkar utara dan lingkar selatan. Akibatnya, asap tipis masih terjadi di Kota Sampit, khususnya pada pagi dan sore.

Multazam berharap hujan yang diprediksi akan terjadi dalam beberapa hari ini benar-benar terjadi. Kamis pagi, Sampit ditutup mendung sehingga masyarakat berharap hujan akan turun agar kebakaran lahan dan asap bisa berakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com