Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Orangnya Ramah, Tak Ada Tanda-tanda Dia Teroris"

Kompas.com - 27/08/2015, 09:40 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Dua terduga teroris anak buah Santoso yang ditangkap di Kendari, Sulawesi Tenggara oleh aparat Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, ternyata bekerja sebagai buruh bangunan dan mekanik mobil.

Selama di Kendari terduga teroris dengan inisial BR, bekerja di salah satu bengkel di Jalan R. Soeprapto, Kelurahan Watulondo, Kendari. Ono, salah seorang pelanggan menuturkan bahwa BR sangat ramah, murah senyum dan sangat telaten.

"Saya kenal orangnya baru tiga bulan. Tidak ada kecurigaan atau tanda-tanda kalau dia itu teroris begitu," ungkap Ono, Rabu (26/8/2015).

Ono menduga, BR hendak berangkat ke Jawa sebelum akhirnya ditangkap di Pelabuhan Nusantara, Kendari. Di Kendari yang bersangkutan kos di dekat bengkel tempatnya bekerja.

Sementara, terduga teroris dengan inisial FR diketahui bekerja sebagai buruh bangunan di Pasar Sentral Wua-Wua, Kendari. Namun, karena kontraknya tidak diperpanjang, dia memilih bekerja serabutan.

"Sebelum bulan puasa dia kerja bangunan di Pasar Wua-Wua, Kendari. Tapi berhenti setelah lebaran, jadi saya minta dia renovasi rumahku," tutur salah seorang warga Kelurahan Bonggoeya, Kecamatan Kadia, Kendari yang enggan disebutkan namanya.

Kepada keluarganya, FR mengaku bernama Rian. Selama kerja rumahnya, FR tidur dalam bangunan pasar. "Karena kita kasian akhirnya diajak tinggal sama adikku di salah satu kos di lorong Jati. Saya tidak tau kalau dia itu anggota teroris, nanti datang intel polisi dari polda menunjukkan fotonya baru kami tau," tutur dia.

Menurut orang itu, FR itu orangnya pendiam, pemalu dan penurut. "Dia mengaku dari Bima, orangnya baik dan tidak ada ciri-ciri kalau dia itu anggota teroris," paparnya.

Sebelumnya diberitakan, dua terduga teroris jaringan Santoso ditangkap di Kota Kendari. Keduanya dibekuk aparat Densus 88 Anti Teror Mabes Polri di dua lokasi berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com