Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi di Papua

Kompas.com - 27/08/2015, 01:41 WIB

JAYAPURA, KOMPAS.com - Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau nelayan di wilayah Papua untuk mewaspadai gelombang tinggi yag diprakirakan berlangsung hingga akhir Agustus 2015.

Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa BMKG Wilayah V Papua Zem Irianto Padama di Jayapura, Rabu (26/8/2015), mengatakan bahwa BMKG memantau dan selalu siap untuk mengirimkan informasi cuaca kepada masyarakat di wilayah Papua.

"Untuk saat ini kita bisa memprediksi seminggu ke depan pada bulan Agustus di mana perairan selatan Papua memang gelombang cukup tinggi. Kemudian di wilayah utara Papua agak cukup tinggi," kata Zem Irianto.

Gelombang tersebut, lanjut dia, bisa mencapai sekitar 3 meter di bagian selatan. Sedangkan gelombang di utara Papua bisa mencapai 4 meter.

"Untuk perairan selatan dari Laut Arafura, kemudian di selatan itu gelombangnya agak tinggi. Sedangkan di utara Papua gelombangya lebih tinggi," ujarnya.

Untuk informasi tinggi gelombang untuk satu minggu ke depan pada Agustus, pihaknya juga telah mengeluarkan peringatan (warning) melalui website BMKG dan pesan singkat (sms).

"Jadi kita selalu update informasi dan melakukan peringatan dini atau 'warning' gelombang tinggi yang memberikan dampak bagi para nelayan," ucapnya.

Ia menambahkan, para petugas prakirawan setiap hari memonitor cuaca di Papua karena cuaca itu dinamis. "Begitu akan ada potensi hujan, maka teman-teman akan memberi peringatan (warning)," kata Zem Irianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com