"Kami semua berdoa untuk Engeline semoga mendapat tempat di sorga. Engeline anak manis, baik dan kita semua menyayanginya. Semoga tidak ada kasus seperti yang dialami oleh Engeline tercinta. Engeline, kami semua menyayangimu. Semoga engkau tenang disisi Tuhan. Amin,"kata Ngurah Wijaya, Denpasar, Bali, Rabu (26/8/2015).
Doa bersama mengenang 100 hari meninggalnya Engeline digelar di rumah ibu angkatnya yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) Engeline dibunuh dan dikubur di pekarangan rumah.
Setelah doa dikumandangkan, lilin dinyalakan dan bunga mawar putih diletakkan sebagai tanda cinta kasih untuk Engeline.
"Sekarang kita nyalakan lilin untuk menerangi perjalanan Engeline ke sorga. Kita letakkan bunga mawar putih sebagai tanda cinta kasih kita kepada Engeline," kata Ketua P2TP2A Denpasar, Ni Luh Anggraeni.
Doa dalam rangka peringatan 100 hari meninggalnya Engeline ini diinisiasi oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A ) dan mengundang teman dan pihak Sekolah SD Negri 12 Sanur dimana Engeline bersekolah.
Selain itu juga, berbagai elemen dan organisasi masyarakat pendukung dan pengawal kasus Engeline tampak hadir dan memberikan dukungan moral bagi keluarga kandung Engeline sebagai korban.
Engeline dibunuh dan dikubur yang diduga dilakukan ibu angkatannya, Margriet dan dibantu oleh pembantunya bernama Agus Tay Hamda May. Keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.