Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Undian Nomor Urut Cabup-Cawabup Pakai Nomor Seri Uang Rp 20.000

Kompas.com - 26/08/2015, 14:35 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Pengundian nomor urut Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Malang, dalam Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Malang, Jawa Timur, menggunakan nomor seri uang kertas pecahan Rp 20.000.

Pasangan yang meraih angka seri tertingi, mendapatkan angka nomor satu. Nomor urut itu diraih oleh pasangan petahana H Rendra Kresna-HM Sanusi.

Menurut Ketua KPU Kabupaten Malang Santoko, teknis undian pengambilan nomor urut itu sudah disepakati semua pasangan calon. Hal itu diungkapkannya usai pengundian di Gedung DPRD Kabupaten Malang, Rabu (26/8/2015).

Dia menjelaskan, siapa yang berhak mengambil undian pertamakali juga berdasarkan nomor seri tiga digit terakhir yang tertinggi.

Pada kali ini, ada tiga pasangan calon yang akan bertarung. Mereka adalah Rendra Kresna - M Sanusi yang diusung koalisi Golkar, Demokrat, PKB, Nasdem, Gerindra. Lalu, pasangan Dewanti Rumpoko - Masrifah Hadi yang diusung PDI Perjuangan. Serta calon independen Nurcholis - Muhammad Mufidz.

Dari hasilnya pengundian, pasangan Rendra Kresna - HM Sanusi dengan tiga digit nomor seri terakhir 985 berhak mengambil undian pertama kali. selanjutnya, pasangan Dewanti Rumpoko - Masrifah dengan nomor seri 507 dan pasangan Nurcholis - M Mufidz dengan nomor seri 002.

Setelah mengambil undian secara bergantian, nomor urut yang dibuka secara bersama-sama itu tak berbeda dengan urutan pengambilan undian. Hasilnya, Rendra Kresna - M Sanusi mendapat nomor urut 1, Dewanti Rumpoko - Masrifah nomor 2 dan Nurcholis – M Mufidz nomor urut 3.

Nama pasangan calon dalam surat suara ditempatkan berdasarkan nomor urut tersebut. Selanjutnya, usai undian nomor urut, seluruh pasangan calon juga menandatangani nota deklarasi kampanye damai.

Hal itu terkait akan dimulainya kampanye pada 27 Agustus sampai 5 Desember mendatang. "Kami berharap semua pasangan calon bisa bersama-sama menjaga situasi agar tetap damai. Kampanye juga harus berdasarkan aturan yang telah ditentukan," ujar Santoko.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com