Yuli yang sedianya akan melangsungkan pernikahan pada bulan September mendatang awalnya diboncengi oleh adiknya, Ahmad Nur (30). Mereka menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter bernomor polisi DD 3588 AJ. Rencana semula, saat ini, mereka akan mengurus keperluan undangan pernikahan.
Saat berada di jalur TransSulawesi yang berjarak 20 meter dari Pos Polisi Lalu Lintas Mangngasa, sebuah sepeda motor yang ditumpangi dua pria berboncengan datang, dan langsung menarik tas Yuli.
Mengetahui akan dijambret, Yuli pun berupaya mempertahankan tas itu. Namun, dia terjatuh lalu terserempet minibus yang melintas pada saat bersamaan. Yuli pun tewas seketika karena luka dan retak di kepala.
Penjambret kabur dalam kondisi tak mendapatkan tas Yuli. Sementara itu, warga yang menyaksikan peristiwa ini langsung mengangkat jasad Yuli menggunakan mobil pikap menuju RS Polri Bhayangkara, Makassar.
"Sempat baku tarik sama itu penjambret, tetapi jatuh kakakku kena mobil," ujar Ahmad Nur sambil menangis histeris.
Aparat kepolisian, setelah mendapatkan laporan, langsung mendatangi lokasi guna melakukan penyelidikan lebih lanjut. "Kasusnya sementara dalam penyelidikan. Mudah-mudahan pelaku segera terungkap," kata Iptu Abdul Rahman, Kepala Unit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Kepolisian Resor (Kanit SPKT Polres) Gowa.
Jasad Yuli kini telah disemayamkan di rumah duka, dan rencananya akan dimakamkan pada Rabu (26/8/2015) pukul 13.00 Wita. Yuli adalah anggota staf Dewan Pengurus Partai (DPP) PDI-P Kabupaten Gowa, dan akan melangsungkan pernikahan pada tanggal 3 September 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.