Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Kera Serang Tanaman dan Rumah Warga di Sumenep

Kompas.com - 25/08/2015, 15:40 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

SUMENEP, KOMPAS.com - Ratusan kera meyerang tanaman dan rumah-rumah penduduk di Desa Basoka, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Pasukan kera itu menyerang tanaman seperti jagung, pepaya, pisang, ubi-ubian, tanaman bawang dan tembakau. Bahkan, rumah-rumah penduduk yang menyimpan makanan seperti jagung dan padi di dalam lumbung, ikut diserang.

Menurut Munawaroh, warga desa setempat, ada enam dusun yang sudah diserang kawanan kera. Warga sampai kewalahan untuk mengusir kera karena jumlahnya lebih banyak daripada warga setempat. Dusun paling parah yang diserang kera, yakni Batu Guluk.

“Tanaman bawang saya yang baru berumur seminggu, rusak gara-gara diserang pasukan kera. Biji bawang yang baru tumbuh, dicabut dan dimakan. Ada pula yang dibawa kabur setelah diusir,” terang Munawaroh, Selasa (25/8/2015).

Busri Toha, warga desa yang sama menuturkan hal yang sama. Tanaman tembakau miliknya yang sudah siap dipanen, tiba-tiba diserang kera. Sekali turun dari gunung, ada ratusan kera yang menyebar ke segala penjuru.

“Tembakau saya tidak dimakan, tapi daunnya dirusak bahkan pohonnya ada yang ditumbangkan. Yang kecil-kecil juga ada yang dicabut,” kata Busri.

Kera-kera tersebut, turun dari atas bukit yang ada di sebelah utara Desa Basoka. Biasanya, para kera itu sudah tidak menemukan makanan lagi di atas bukit yang menjadi tempat tinggal mereka. Sehingga mereka menyerang ke sawah dan ladang-ladang milik petani.

“Kalau musim hujan, tidak ada kera turun dari gunung. Jadi tanaman warga semuanya aman,” imbuh Busri.

Akibat kejadian tersebut, warga mengalami kerugian hingga jutaan rupiah. Warga berharap, pemerintah bisa mengatasi serangan kera tersebut. Sebab, kondisinya sudah sangat darurat.

“Yang saya khawatirkan kera tersebut sampai menyerang anak-anak yang sedang bermain. Sebab ada kejadian tahun-tahun sebelumnya kera sampai melukai anak-anak,” ungkap Busri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com