Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Ungaran Terbakar, Jalur Pendakian Ditutup

Kompas.com - 24/08/2015, 13:49 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Kebakaran melanda salah satu puncak Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang, mulai dari Minggu (23/8/2015) malam hingga Senin (24/8/2015). Luas lahan yang terbakar di Gunung purba dengan ketinggian 2.050 mdpl tersebut mencapai 50 hektar. Sebagian besar lahan yang terbakar adalah padang savana dengan vegetasi rumput ilalang.

Ketua Tim SAR Gunung Ungaran, Arun mengatakan kebakaran savana gunung Ungaran sebenarnya sudah berlangung sejak Rabu lalu, namun dalam skala yang lebih kecil dan tersebr dibeberapa titik. Namun, kebakaran pada Minggu malam ini termasuk yang cukup besar. Dia menduga bahwa kebakaran ini akibat sisa aktivitas para pendaki gunung.

"Bisa dari puntung rokok atau sisa pembakaran dari para pendaki," kata Arun saat dihubungi, Senin (24/8/2015) siang.

Upaya pemadaman baru dilakukan Senin pagi, setelah jarak pandang dirasakan aman. Kencangnya angin yang bertiup mengakibatkan lahan yang terbakar cepat meluas.

"Pagi ini meski sudah mengecil tapi beberapa titik masih berasap. Kami tetap mewaspadai dan memantau di lapangan," ungkap Arun.

Jalur pendakian ditutup

Sementara itu, menyusul terbakarnya savana di puncak Gunung Ungaran, pihak berwenang setempat menutup seluruh jalur pendakian sampai waktu yang belum ditentukan. Penutupan dilakukan oleh petugas gabungan dari Tim SAR Gunung.

Akibatnya, puluhan pendaki terpaksa haru menghentikan perjalanan saat memasuki pos Mawar, Jimbaran, Bandungan.

"Puluhan pendaki terpaksa kami minta turun karena akan membahayakan keselamatan mereka. Selain itu kita tidak bisa memastikan aktivitas para pendaki tidak memperparah kondisi lapangan," ungkap Arun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com