Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Gunakan Kartu-kartu untuk Hal Penting, Jangan untuk Beli Pulsa

Kompas.com - 22/08/2015, 22:07 WIB
PONTIANAK, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo menyerahkan 7.713 "kartu sakti" kepada masyarakat kurang mampu di Kelurahan Dalam Bugis (Kampung Beting), Kecamatan Pontianak Timur di SMP Negeri 4, Jalan Tanjung Raya I Pontianak, Sabtu (22/8/2015).

Kartu-kartu itu adalah Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sebanyak 1.004 lembar, Kartu Indonesia Pintar (KIP) 1.714 lembar dan Kartu Indonesia Sehat (KIS)  4.995 lembar. Selain itu, Jokowi juga menyerahkan Kartu Asistensi Sosial Orang Dengan Kecacatan Berat (ODKB) kepada 104 penyandang cacat.

"Gunakan kartu-kartu itu untuk hal-hal penting dan bermanfaat. Jangan digunakan untuk beli pulsa," pesan Jokowi.

Kartu Sakti yang diserahkan tersebut bersumber dari pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang nilainya mencapai triliunan rupiah. Total kartu yang digelontorkan secara nasional adalah KKS 16 juta, KIP 20 juta dan KIS 88 juta.

Jokowi mengungkapkan, bagi pemegang KKS, dana yang diberikan senilai Rp 600.000 per bulan dan bisa diambil di kantor pos.

"Bisa diambil Rp 50.000 dulu, Rp 100.000 dulu juga boleh atau diambil sekaligus Rp 600.000 juga boleh. Tapi ingat, jangan digunakan untuk beli pulsa," pesannya lagi.

Sedangkan KIP, masing-masing pemegang kartu tersebut akan diberikan sesuai dengan tingkat pendidikannya. Untuk tingkat SD diberikan bantuan setiap bulannya senilai Rp 450 ribu, SMP Rp 750 ribu dan SMA sebesar Rp 1 juta.

"Gunakan kartu itu untuk membeli seragam sekolah, buku, sepatu dan keperluan sekolah lainnya," imbuh Jokowi

Sementara itu, bagi pemegang KIS, dimintanya untuk menggunakan kartu itu pada saat membutuhkan pengobatan. Namun, ia berpesan, bila sakit yang terbilang ringan seperti batuk dan pilek, dianjurkan berobat ke puskesmas terlebih dahulu.

"Kalau batuknya berat dan tidak berhenti-berhenti, baru dirujuk puskesmas untuk ke rumah sakit," terangnya.

Tak hanya itu, penyandang cacat juga tak luput dari atensi pemerintah dengan diluncurkannya kartu disabilitas. Para pemegang kartu itu dibantu setiap bulannya sebesar Rp 300 ribu. Pencairannya empat bulan sekali senilai total Rp 1,2 juta.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan menjelaskan, kartu-kartu tersebut adalah kartu yang secara khusus diprioritaskan Presiden Jokowi. Khusus KIP untuk membantu anak-anak supaya bisa meneruskan pendidikan dan bisa meraih masa depan yang baik.

"Dengan pemerintah memberikan KIP, insya Allah anak-anak kita nanti menjadi anak yang pintar untuk masa depan yang cerah," ungkapnya.

Ia meminta kartu itu dimanfaatkan sesuai dengan tujuannya, khususnya KIP dengan memanfaatkannya untuk kegiatan yang terkait pendidikan.

Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menyatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan masyarakat yang berhak menerima Kartu Sakti. Setelah pendataan tuntas, hasilnya akan diserahkan kepada pemerintah pusat.

"Kita hanya menyerahkan datanya, kalau jumlahnya nanti ditentukan oleh pemerintah pusat. Bagi kita, semakin banyak yang menerima semakin bagus," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya akan mengusulkan 33 ribu penerima KKS, 200 ribu lebih KIS dan sekitar 30 ribu KIP. "Nanti kita usulkan dulu ke pemerintah pusat. Mudah-mudahan banyak yang disetujui untuk menerima Kartu Sakti itu," ujarnya. (qky)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com