Barang bukti tersebut di antaranya adalah 1 pucuk senja organik M 160 jenis Baretta buatan Amerika, senjata api rakitan dan sejumlah peluru aktif. Kapolda juga menyebutkan sebanyak 28 bom pipa juga ditemukan di wilayah pegunungan tersebut.
“Kami tidak berani menggelar barang bukti puluhan bom aktif itu, itu kan termasuk bom aktif dan belum didisposal,” jelas Kapolda Idham, Jumat (21/8/2015).
Barang bukti ini diamankan saat kontak senjata terjadi antara aparat dengan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso pada Rabu (19/8/2015) lalu. Polisi menduga karena terdesak, kelompok teroris tersebut meninggalkan perlengkapan serta senjata di lokasi kejadian.
Terkait ditemukannya senjata tersebut, Kapolda Idham menduga masih ada senjata canggih lainnya yang dimiliki oleh kelompok teroris ini.
“Berdasarkan analisis intelijen kalau senjata jenis ini ada di tangan mereka, tidak menutup kemungkinan bisa saja senjata lebih dari ini pun ada sama mereka,” kata Kapolda Idham.
Saat ini sekitar 200 lebih personel polisi yang terdiri dari Brimob Kelapa Dua Depok Jawa Barat, Brimob Polda Sulteng, Polres Poso dan Densus 88 masih berada di lapangan untuk memburu kelompok teroris ini. Kapolda Idham menegaskan agar kelompok teroris pimpinan Santoso itu menyerahkan diri saja.
“Jika menyerahkan diri baik-baik kita akan proses sesuai hukum yang berlaku. Jika tidak, kita tidak akan pernah berhenti untuk memburu mereka,” tegas Kapolda.
Kapolda memastikan jumlah personel dari kelompok ini berkisar antara 30 hingga 40 orang yang masih berada di atas gunung. Untuk memperkecil ruang gerak para teroris ini, polisi sudah melakukan penyekatan di sejumlah lokasi yang dicurigai menjadi pintu keluar masuk para teroris ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.