Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa yang Kenal Rinaldi sebagai Mahasiswa Termuda di Unpad?

Kompas.com - 21/08/2015, 16:07 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

SUMEDANG, KOMPAS.com – Rinaldi Wilopo, mahasiswa termuda di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung belum membuka usianya kepada teman-teman kuliahnya. Akibatnya, tidak banyak mahasiswa yang mengenal Rinaldi sebagai mahasiswa termuda Unpad.

Kayaknya (teman-teman) belum ada yang tahu kalau saya baru berumur 15 tahun,” ujar lelaki kelahiran Padang 13 Juli 2000 ini kepada Kompas.com di Kampus Unpad Bandung di Jatinangor, Sumedang, Jumat (21/8/2015). (Baca: Usia 15 Tahun, Rinaldi Jadi Mahasiswa Termuda di Unpad)

Rinaldi mengaku sengaja tidak membuka identitas usianya. Sebab dia yakin, tanpa dibuka pun teman-temannya pasti akan tahu kelak. Bahkan, ia merasa lebih nyaman dengan kondisi saat ini, ketika para temannya tak tahu berapa usianya.  Apalagi, mereka berteman dan memanggil teman-teman seangkatannya dengan sebutan nama langsung.

Saat duduk di bangku SD, usia Rinaldi hanya terpaut satu tahun lebih muda dengan teman sekelasnya. Kala itu dia masuk SD di usia lima tahun. Perbedaan satu tahun ini tidak membuatnya canggung.

Begitupun ketika ia mengambil program akselerasi di SMP Theresia Padang, perbedaan usia hanya dua tahun. Termasuk saat dia mengambil kelas akselerasi di SMA Don Bosco Padang. Dia tidak mengalami kendala dalam hal usia tersebut.

“Sekarang di kampus, bedanya sekitar empat sampai lima tahun, mudah-mudahan tidak ada masalah. Karena waktu SMA, satu kelas akselerasi usianya hampir sama, jadi tidak memiliki kendala. Walaupun jumlahnya sedikit, tapi kami sangat akrab,” tutur dia.

Rinaldi juga mengaku, ada suka dan duka ketika dia mengikuti program akselerasi. Dukanya adalah ketika waktu bermainnya menjadi lebih singkat dibanding teman-teman non akselerasi. “Kalau akselerasi kan terjadi pemadatan mata pelajaran, jadi jam sekolahnya lebih panjang dan lebih padat. Itu artinya waktu untuk belajar lebih panjang,” ucap dia.

Namun, karena Rinaldi suka belajar, jadwal yang panjang itu sangat dinikmatinya. Sewaktu di SMA, ia sekolah dari pukul 7.30-14.00, selain itu ia ikut kelas bimbingan belajar tiga kali sepekan selama 1,5 jam. Lantas, ketika ada yang tidak dimengerti, ia akan kembali mengulang pelajaran di malam hari.

Namun jika penjelasan guru sudah cukup dimengerti, ia akan melakukan hobinya, seperti main games. “Saya lebih suka belajar pakai buku, karena kelamaan di depan komputer akan merusak mata. Apalagi mata saya minus empat,” kata dia.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Rinaldi Wilopo adalah salah satu dari 5.729 mahasiswa baru program sarjana Unpad. Anak bungsu dari tiga bersaudara ini masuk Unpad melalui jalur Seleksi Bersama Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Pengumuman hasil SBMPTN pada 9 Juli 2015, hanya empat hari menjelang Rinaldi memasuki usia 15 tahun. Sebulan kemudian, tepatnya 12 Agustus 2015, Rinaldi resmi menjadi mahasiswa Unpad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com