Kepada Kompas.com, Rabu, dr Abri mengaku tidak bisa menerima perlakuan yang dilakukan pelaku, Suryadi, yang tidak hanya melakukan kekerasan, tetapi juga mengancam keselamatan petugas medis yang melayani pasien saat itu.
"Ini tak bisa dibiarkan, dokter tersebut sedang bertugas. Ditambah lagi keinginannya untuk meminta rujukan juga menyalahi prosedur," ungkap dr Abri.
Dengan alasan apapun, ia mengaku pelaku harus tetap diproses secara hukum, apalagi ia mengetahui bahwa Suryadi pernah melakukan hal sama, yakni pemukulan terhadap kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Bireuen, belum lama ini.
"Kami tidak ingin kejadian ini terulang kembali, bukan tak mungkin pelaku akan mengulanginya mengingat ia sudah dua kali melakukan ini di tempat umum," tambah dr Abri.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, Rabu siang tadi, dr Suryani didampingi dr ABri serta beberapa dokter lainnya membuat pengaduan ke Mapolres Bireuen.
Diberitakan sebelumnya, Suryadi memukul dr Suryani, dokter Puskesmas Puskesmas Puesangan Siblah Krueng karena menolak memberikan surat rujukan untuk mertua pelaku. Suryadi memukul telinga kiri Suryani dengan menggunakan jagung yang kebetulan ada di meja korban. [Selengkapnya baca: Tak Beri Surat Rujukan, Dokter Puskesmas Dipukul Keluarga Pasien]
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.