Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Purwakarta Buka Pidato Budaya di Markas PBB dengan Salam Berbahasa Sunda

Kompas.com - 19/08/2015, 13:08 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - "Sampurasun", salam dalam bahasa sunda, membuka pidato budaya Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi dalam Forum Kepemimpinan Muda Dunia di markas besar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Selasa (18/8/2015) pukul 11.30 waktu setempat.

"Sampurasun..." ujar Dedi Mulyadi memulai pidato kebudayaannya seperti dikutip dari akun Facebook resminya, Rabu (19/8/2015).

Dedi mengatakan, dalam pidatonya, dia membahas penguatan basis tradisional pedesaan dengan pendidikan berkarakter Sunda. Hal ini menjadi upaya memperkuat ekonomi berbasis budaya, peternakan, perikanan, pertanian, dan industri kreatif yang sudah dilaksanakan di Purwakarta yang diperkuat dengan peraturan bupati tentang pendidikan berkarakter.

Implementasi dari Perbup itu, sambung Dedi, adalah masuk sekolah jam 6 pagi, berangkat ke sekolah dengan menggunakan sepeda atau berjalan kaki tanpa menggunakan kendaraan bermotor, berpuasa seminggu dua kali.

“Saya katakan bahwa teknologi hanyalah bagian penyempurna untuk penguatan basis tradisi, sehingga memiliki daya saing pasar,” ucapnya.

Menurut dia, yang terjadi dewasa ini terbalik. Teknologi menjadi sarana konsumsi yang mengakibatkan pemborosan yang membuat pedesaan kehilangan daya dukung. Segala sumber daya mulai terjual untuk keperluan konsumsi. Bahan pokok pun harus dibeli, seperti beras, telur, daging, bahkan jengkol.

“Seharusnya desa dijaga basis budayanya agar menjadi bagian dari ketahanan bangsa dan menjadi media relaksasi masyarakat kota dan negara maju sehingga yang terjadi adalah harmoni peradaban yang seimbang,” ungkap Dedi.

Dedi menjadi pembicara di Forum Kepemimpinan Muda Dunia yang diselenggarakan International Young Leaders Assembly (IYLA) di PBB. Tema yang diangkat dalam acara tersebut adalah “Kepemimpinan Moral dan Inovatif: Visi, Service, Kewirausahaan, dan Kepemimpinan”.

Acara tersebut akan dihadiri 700 peserta dari 90 negara. Terdiri dari mahasiswa S-1, S-2, dan S-3, pemerintah, NGO, politisi dan pebisnis, serta perwakilan PBB. Selama di Amerika Serikat, termasuk berbicara di depan PBB, Dedi mengenakan pakaian sunda “pangsi” putih lengkap dengan ikat putihnya. Selain itu, dia mengenakan sandal bertali tradisional dilengkapi dengan tas anyaman khas Sunda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com