Pencarian di hari keempat setelah empat WNA ini dinyatakan hilang pada Sabtu (15/8/2015) lalu, belum juga menemukan titik terang.
“Pencarian masih diprioritaskan di sebelah selatan Sangalaki. Selain dengan kapal di laut, kami menggunakan juga heli TNI AD untuk memantau dari udara,” kata Komandan Pos AL Pulau Derawan, Letda Laut (P) Muhammad Buhari, Selasa (18/8/2015).
Pencarian berlangsung dengan cuaca cerah sepanjang hari. Gabungan SAR didukung kapal rescue boat 215 Basarnas, rigid infetable boat SAR Tarakan, tug boat PT Berau Coal, hingga belasan speed boat milik warga.
“Tapi sampai sekarang belum ditemukan, Mas,” kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Balikpapan, Mujiono.
Enam warga negara asing, terdiri dari lima berkebangsaan Italia, satu Belgia, dan seorang WNI yang menjadi guide, melakukan penyelaman ke perairan Sangalaki dengan menumpang speed boat milik warga sekitar pukul 14.00, Sabtu lalu.
Warga Italia itu atas nama Daniele Buresta (36), Valeria Baffe (34), Alberto Mastrogiuseppe (36), Maurizio Rege dan Michela Caresani (33). Seorang lagi kebangsaan Belgia atas nama Vana Chris R Vanpuyvelde (29). Sedangkan guide merupakan warga Pulau Derawan bernama Oslan.
“Empat turis dan seorang guide menyelam, sedangkan dua lagi snorkeling,” kata Buhari.
Angin selatan berhembus kencang selagi menyelam. Ombak saat itu mencapai 3-4 meter. Dua warga yang berenang dengan snorkel sempat kembali ke speed boat. Motoris speed kemudian mencari lima lainnya, namun hanya menemukan Oslan dalam kondisi lemas. Ia ditemukan 5 mil jauhnya di arah selatan dari Pulau Sangalaki.
Setelah beberapa hari, pencarian diperlebar hingga lebih dari 25 mil dari pulau Sangalaki. Perhatian pencari juga banyak diarahkan ke selatan Sangalaki. Pencarian melebar lantaran diperkirakan para korban terseret arus selama empat hari terakhir.
Tim gabungan memperkirakan waktu pencarian akan berlangsung tujuh hari. Mereka akan mempertimbangkan penambahan waktu pencarian bila para penyelam tidak ditemukan.
"Doakan saja secepatnya ditemukan," kata Mujiono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.