Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Darat SAR Gabungan Sudah Dekati Lokasi Jatuhnya Trigana Air

Kompas.com - 17/08/2015, 23:52 WIB
Kontributor Jayapura, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com – Upaya pencarian pesawat Trigana Air dengan nomor registrasi PK-YRN yang hilang kontak sejak hari Minggu (16/7/2015) pukul 14.55 WIT, akhirnya menemui titik terang. Pesawat Twin Ptter milik Trigana Air yang melakukan pencarian berhasil menemukan kepulan asap dan puing pesawat di wilayah perbukitan Kampung Oksop, kurang lebih 7 nautical mile dari Oksibil, Papua.

Dugaan tersebut menjadi semakin kuat setelah pilot pesawat Pilatus Porter AMA, Kapten Erick, berhasil mengambil foto tepat di koordinat 04o 49’ 289” Lintang Selatan dan 140o 29’ 953” Bujur Timur, sesuai hasil temuaan pilot Trigana Air PK-YPX.

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henry Bambang Soelistyo yang memimpin langsung pencarian dari Posko Base Ops Lanud Jayapura mengatakan, dia yakin bahwa temuan tersebut memperlihatan lokasi jatuhnya pesawat.

“Temuan ini 98 persen sudah menjadi lokasi jatuhnya pesawat. Namun, 2 persen tersisa harus dipastikan oleh tim darat untuk mencapai lokasi yang dimaksud,” kata Soelistyo, di Jayapura, Senin (17/8/2015).

Menurut Soelistyo, dari penjelasan Kapten Erick, luas daerah yang terbakar tersebut selebar 20 meter dan panjang kurang lebih 100 meter yang berada pada ketinggian 8.300 kaki atau sekitar 3000 meter diatas permukaan laut. Dari hasil koordinasi dengan Tim SAR Gabungan di Oksibil, tim darat sudah berada sekitar 1,5 kilometer dari koordinat yang dimaksud. Namun, sore tadi terkendala hujan lebat dengan jarak pandang hanya 1 meter.

“Saya sudah memerintahkan tim darat untuk menghentikan pencarian sementara dan kembali ke jalan besar sampai menunggu cuaca kembali membaik. Jika tidak, pencarian akan dilanjutkan esok hari,” tutur Soelistyo.

Sepanjang hari ini, Tim SAR gabungan sudah berkumpul di Oksibil, dengan tambahan kru SAR dari Basarnas, Kepolisian dan personil TNI AU yang diangkut dengan 3 kali penerbangan dari Jayapura. Sementara itu, Heli Bell Airfast PK-OCE milik PT Freeport Indonesia yang berangkat dari Timika melalui Dekai sudah berada di Oksibil sejak Senin siang.

“Ada kurang lebih 173 anggota Tim SAR gabungan sudah berada di Oksibil didukung pesawat Heli Bell Airfast untuk proses evakuasi. Sementara di Posko Jayapura, masih tersedia anggota tim sebanyak 244 anggota tim dengan dukungan sejumlah 3 pesawat dari Trigana Air, 2 pesawat AMA, pesawat Susi Air, Heli Bell dan MI 17 milik TNI AD, Hercules TNI AU,” ucap Soelistyo.

Rencananya, proses identifikasi terhadap korban yang meninggal dunia akan dilakukan di Oksibil serta di RS Bhayangkara, Jayapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com