Menurut Panglima Kodam V/Brarijaya, Mayor Jenderal TNI Sumardi, gambar palu arit dalam karnaval tersebut hanya atribut rangkaian karnaval yang menceritakan perjuangan bangsa Indonesia dari masa penjajahan, kemerdekaan, hingga era pemberontakan G30SPKI.
"Melalui karnaval, para pelajar mencoba menceritakan era penjajahan, kemerdekaan, hingga masa pemberontakan G30SPKI, jadi tidak ada upaya untuk menumbuhkan gerakan komunis," kata Sumardi seusai mengikuti upacara di gedung negara Grahadi Surabaya, Senin (17/8/2015).
Dia mengaku sudah mengimbau kepada seluruh jajaran Kodim untuk tetap waspada terhadap semua bentuk gerakan dan paham yang mengancam ideologi bangsa, yang sedang beredar di tengah-tengah masyarakat. (Baca: Atribut PKI di Pamekasan Dimusnahkan)
Atribut PKI dibawa salah satu kelompok peserta karnaval dalam rangka HUT ke-70 Kemerdekaan RI yang digelar Pemkab Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu (15/8/2015) lalu.
Mereka membawa atribut berlambang PKI, seperti bendera berukuran dua meter persegi, logo PKI, dan gambar tokoh-tokoh PKI.
Atribut itu diperagakan di hadapan Bupati, Wakil Bupati, pimpinan Polres dan Kodim, serta pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Kabupaten Pamekasan dalam sebuah aksi teatrikal tentang kekejaman PKI.