Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Alasan Tak Amankan Atribut PKI Sejak Garis "Start"

Kompas.com - 16/08/2015, 23:45 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Polres Pamekasan menjelaskan alasan mereka tidak mengambil langkah cepat untuk mengamankan sejumlah atribut Partai Komunis Indonesia (PKI) yang digunakan oleh peserta karnaval asal Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Negeri Pamekasan, Sabtu (15/8/2015). Alasan itu, menurut Polres Pamekasan, untuk menjaga situasi karnaval tetap kondusif dan berjalan sesuai dengan skenario panitia.

Kepala Polres Pamekasan, AKBP Sugeng Muntaha menerangkan, jika atribut PKI itu langsung diamankan sebelum peserta berangkat dari garis start, maka akan menimbulkan kekacauan. Sehingga, aksi teatrikal peserta dengan atribut lengkap PKI di depan Bupati, Wakil Bupati, Polisi dan TNI serta sejumlah pejabat teras Pemkab Pamekasan itu pun tetap berjalan.

“Kalau kita langsung bertindak sebelum lepas dari garis start, bisa bubar karnavalnya. Makanya setelah lepas dari garis start, baru sebagian atribut diamankan,” ujar Sugeng dalam keterangan pers di rumah dinas Bupati Pamekasan, Minggu (16/8/2015) malam.

Alasan lainnya, menurut Sugeng, karena yang memegang atribut PKI semuanya merupakan siswa peserta karnaval dan tidak ada orang umum di dalamnya. Jika ada orang umum, maka aparat bisa langsung bertindak untuk menyita atribut.

Sampai saat ini, berdasarkan hasil penyelidikan Polres Pamekasan, setelah memeriksa empat orang panitia dan tujuh pelaku yang membawa atribut, belum ditemukan adanya pelanggaran hukum. Adapun, kejadian yang terjadi sudah berdasarkan desain dari panitia karnaval, yakni sekedar kepentingan perlombaan. Tidak ada niat dan upaya politik untuk melakukan provokasi membangkitkan paham atau ideologi PKI.

“Kejadian ini tidak bisa dilanjutkan proses hukumnya, setelah saya membaca hasil penyelidikannya. Proses hukum bisa berlanjut ke penyidikan jika hasil penyelidikannya memenuhi unsur pelanggaran hukum,” tutur Sugeng Muntaha.

Pengamanan karnaval kemarin memang agak longgar. Sebab, jika mengacu pada kegiatan karnaval tahun-tahun sebelumnya, tidak ada penampilan dan konsep seperti tahun ini, salah satunya ada peserta dengan atribut PKI.

Polres Pamekasan dan Kodim Pamekasan mengaku bahwa sejak awal tidak diberitahu oleh panitia mengenai konsep dan desain karnaval. Apalagi, salah satu peserta karnaval menampilkan tokoh-tokoh PKI dan para jenderal yang menjadi korban kekejaman PKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com