Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klub Moge HDCI: Polisi Boleh Prioritaskan Konvoi

Kompas.com - 16/08/2015, 21:10 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Komjen (Purn) Nanan Soekarna mengaku telah sejak lama mengurus izin untuk kegiatan di Jogja Bike Rendezvous (JBR) yang melibatkan ribuan motor Harley. Menurut dia, polisi sah-sah saja memprioritaskan para biker yang ikut dalam kegiatan tersebut karena bertujuan untuk pengamanan di kawasan sekitar dan meminimalisir ketidaknyamanan yang mungkin terjadi dari acara tersebut.

"Peraturannya ada. Konvoi atau iring-iringan bisa diprioritaskan. Kepolisian itu melakukan tugas, kewajiban, dan tanggung jawabnya, mengamankan iring-iringan. Siapa saja, bukan cuma moge (motor gede)," kata Nanan dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Minggu (16/8/2015).

Izin yang diurus untuk kegiatan tersebut sudah diproses pihak polda setempat, bahkan Mabes Polri. Dalam mengurus izin, pihak HDCI telah menjelaskan berapa jumlah peserta yang akan ikut dan apa-apa saja yang akan dilakukan nanti di sana.

"Kita laporan dari awal, ke Polda maupun Mabes Polri. Konvoi kami itu untuk upacara bendera di (Candi) Prambanan," tutur Nanan.

Yogyakarta dipilih sebagai tempat pemberhentian terakhir dari kegiatan Indonesian Rally, yang telah melintasi Trans Sumatera, Trans Kalimantan, Trans Nusa Tenggara, dan Trans Sulawesi. Yogyakarta sendiri dijadikan etape terakhir bagi pengendara dari barat maupun timur Indonesia.

"Kumpul di Yogya semua. Selain upacara bendera ala bikers, ada juga bakti sosial dan kegiatan lain dalam rangka mempromosikan tourism lokal ke ranah nasional dan internasional," ujar Nanan.

Sebelumnya diberitakan, seorang pesepeda bernama Elanto Wijoyono tampil dalam sebuah video yang diunggah ke jejaring berbagi video di YouTube. Dalam video tersebut, terlihat Elanto menghadang iring-iringan kendaraan sepeda motor gede atau moge yang tengah melakukan konvoi di simpang empat Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (15/8/2015) sore.

Baca: Ini Video Aksi Pria Bersepeda Hadang Konvoi Harley-Davidson di Sleman

Menurut Elanto, penggunaan voorijder dari polisi yang mengawal sebagai penyalahgunaan wewenang karena yang boleh dikawal voorijder hanya petinggi negara, tamu kenegaraan, ambulans, dan pemadam kebakaran, bukan pihak swasta. Elanto juga menganggap semua jenis konvoi cenderung melanggar peraturan lalu lintas. Dia juga menilai selama ini, polisi masih melakukan pembiaran atas hal tersebut.

Baca: Ini Alasan Elanto Hentikan Konvoi Moge di Yogya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com