Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakili Indonesia di Forum PBB, Bupati Purwakarta Pakai "Pangsi" Putih

Kompas.com - 13/08/2015, 11:48 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com — Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi akan mengenakan pakaian kebesarannya saat menyampaikan pidato kebudayaan dalam Forum Pemimpin Muda Dunia di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, Amerika Serikat, Selasa (18/8/2015). Baju kebesaran yang dimaksud adalah pakaian khas Sunda yang disebut dengan pangsi.

“Saya akan mengenakan pangsi putih. Sudah saya sampaikan pada pihak panitia, dan mereka menyetujuinya,” ujar Dedi Mulyadi, Kamis (13/8/2015).

Pangsi merupakan pakaian adat Sunda turun-temurun. Dari penelusuran pada sejumlah literatur, pangsi adalah pakaian khas yang dikenakan kaum laki-laki asal Sunda. Pakaian itu longgar dan nyaman digunakan kapan pun dan di mana pun.

Pangsi juga memiliki nilai filosofis tersendiri, yakni dalam setiap bentuk dan jahitan pangsi mengandung makna yang dapat dijadikan pengingat para pemakainya agar selalu introspeksi. Pangsi terdiri dari tiga susunan, yakni nangtung, tangtung, dan samping.

Dalam perkembangannya, pangsi ada yang terdiri dari dua bagian, yakni baju dan celana. Meskipun tidak salah, tetapi pangsi tersebut tidak sama dengan pangsi yang digunakan pada zaman Sunda buhun. Pakaian pangsi ini pulalah yang menjadikan gaya pakaian Dedi berbeda dari kepala daerah pada umumnya.

Sejak dilantik menjadi Wakil Bupati Purwakarta pada 13 Maret 2003 silam, Dedi Mulyadi menggunakan pangsi putih dalam setiap kegiatan beserta sandal kulitnya. Selama 12 tahun memimpin, dia menggunakan pakaian besar kepala daerah berwarna putih hanya saat pengambilan sumpah jabatan dan foto. Selebihnya, ia selalu mengenakan pangsi putih bertuliskan “Purwakarta Istimewa”.

“Kenapa yang saya gunakan pangsi berwarna putih, karena Prabu Siliwangi pun suka mengenakan pakaian putih,” tutur Dedi.

Selain itu, pidato kebudayaan akan disampaikan dalam bahasa Indonesia. Ia mengaku sengaja tidak menggunakan bahasa Inggris. Sebab, selain lebih nyaman, ia merasa bangga menggunakan bahasa Indonesia ketimbang bahasa Inggris. Bahkan, jika memungkinkan, ia akan menggunakan bahasa Sunda.

“Selama 32 tahun memimpin, Presiden Soeharto saja tidak menggunakan bahasa Inggris dalam setiap pidatonya di luar negeri,” ungkapnya.

Rencananya, Dedi akan bertolak dari Indonesia pada Minggu (16/8/2015) pukul 19.00 WIB. Ia akan berada di Amerika hingga Kamis, dan tiba di Indonesia Jumat (21/8/2015). Selain menyampaikan pidato kebudayaan di markas PBB, Dedi akan menyampaikan ceramahnya di KJRI (Masjid Al-Hikmah) kawasan Astoria New York dan di Indonesian Muslim Assosiation in America (IMAAM) Center.

Dedi pun akan bersilaturahim ke KBRI di New York dan, untuk mengakhiri kunjungannya ke Amerika, dia akan melakukan sesi wawancara dengan Voice of America (VoA).

Forum Kepemimpinan Muda Dunia diselenggarakan IYLA. Tema yang diangkat dalam acara tersebut adalah “Kepemimpinan Moral dan Inovatif: Visi, Service, Kewirausahaan, dan Kepemimpinan”. Acara tersebut akan dihadiri 700 peserta dari 90 negara. Terdiri dari mahasiswa S-1, S-2, dan S-3, pemerintah, NGO, politisi dan pebisnis, serta perwakilan PBB. Adapun Indonesia diwakili oleh Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com