Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Bisa Beli Air Bersih, Warga Lereng Merapi Jual Sapi

Kompas.com - 11/08/2015, 17:23 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis

KLATEN, KOMPAS.com - Kemarau panjang membuat para peternak sapi memutar otak untuk menghadapi kenyataan bahwa sumber air di desa mereka mengering. Peternak sapi di lereng Gunung Merapi terpaksa menjual sapi miliknya untuk membeli air bersih.

Tidak hanya sapi, kambing yang dimiliki juga terpaksa dijual untuk membeli air bersih dan memenuhi kebutuhan keluarga mereka sehari-hari.

Di Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, warga sudah mulai kesulitan air bersih sejak bulan Juli lalu. Warga membeli satu tangki air berisi 6.000 liter dari pihak swasta seharga Rp 300.000. Harga tersebut naik tiga kali lipat pada tahun sebelumnya. Saat itu, harganya masih Rp 100.000.

Meski harga air begitu mahal, warga tidak serta merta langung mendapatkan air bersih karena banyaknya warga yang memesan.

Akibat hal itu, harga sapi yang dijual untuk membeli air bersih pun anjlok karena warga memilih untuk membeli air bersih daripada memelihara ternak.

"Harganya (sapi) bisa hanya Rp 18 juta-Rp 19,5 juta. Harga normalnya di pasar Rp 25-Rp 30 juta," kata Sutarno, Kepala Desa Tegalmulyo, Kemalang, Klaten, saat dihubungi, Selasa (11/8/2015).

Sutarno menambahkan bahwa warga memilih untuk menjual satu ekor sapi untuk mencukupi kebutuhan air ternak dan tanaman mereka lainnya. Tentunya juga untuk kebutuhan sehari-hari keluarga mereka di rumah.

"Warga penghasilannya berasal dari ternak dan kebun mereka, jadi yang ada dijual untuk memenuhi yang lain," katanya.

Musim kemarau di wilayah lereng Gunung Merapi membuat sumber air tanah di Kemalang sudah mengering. Sumber mata air utama di Merapi, yaitu Bebeng, hingga saat ini masih tertutup abu vulkanik erupsi Merapi tahun 2010 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com