Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditendang dan Dipukul Saat MOS, 2 Siswa SMK Dirawat di RS

Kompas.com - 11/08/2015, 14:53 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis

SUKOHARJO, KOMPAS.com Agus Riyanto (16), warga Delanggu, Klaten, hanya bisa terbaring lemas di Bangsal Al Falaq 2, RSU PKU Muhammadiyah Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Agus adalah satu dari dua siswa SMK Pelayaran Pancasila, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, yang dilarikan ke rumah sakit setelah mengikuti masa orientasi siswa (MOS) di sekolah itu.

Kedua siswa tersebut mendapat pukulan dan tendangan dari kakak kelas saat melakukan kesalahan dalam latihan baris-berbaris. Menanggapi hal ini, orangtua Agus pun berencana akan melaporkan pelaku pemukulan itu ke polisi.

Ditemui di RS, Agus terlihat masih pucat. Dia pun enggan untuk menjawab pertanyaan wartawan mengenai peristiwa yang menimpanya saat MOS. Menurut salah satu keluarga Agus, remaja itu masih trauma.

Sementara itu, Sumiyati (46), ibu Agus, sempat menangis saat menceritakan nasib anaknya yang ketakutan menjelang acara MOS berlangsung. "Anak saya sebelum MOS sempat bilang, 'Kalau aku mati gimana?' Lalu ayahnya mencoba menyemangatinya agar berani. Tidak tahunya kok malah begini," kata Sumiyati kepada wartawan, Selasa (11/8/2015).

Sumiyati menceritakan, Agus mengaku disuruh berguling-guling dan dipukul di bagian perut hingga pingsan. Setelah itu, mereka baru mendapat kabar jika Agus masuk rumah sakit. "Saat melihat anak saya di rumah sakit semalam, anak saya tidak sadarkan diri," kata Sumiyati.

Selain Agus, ada Andri Beni Saputra (16), yang juga terpaksa dilarikan ke RS setelah mengikuti acara yang sama. Andri yang dirawat di Bangsal Al Amin 3 masih beruntung karena tak hilang kesadaran. Dia hanya mengalami dehidrasi.

Andri yang didampingi kedua orangtuanya menceritakan bahwa saat latihan baris-berbaris, beberapa seniornya memukul dan melakukan kekerasan terhadap rekannya, Agus. Dia juga mendapat pukulan dan tamparan, tetapi masih bisa bertahan. Dia pun dilarikan ke rumah sakit karena dehidrasi.

"Memang ada yang pukul dan menendang rekan saya karena salah baris-berbarisnya. Waktu itu, saya tidak kuat karena selama latihan tersebut kita hanya boleh minum air sebanyak satu tutup botol mineral," kata dia.

Sementara itu, pihak Sekolah Menengah Kejuruan Pelayaran Pancasila membenarkan adanya insiden tersebut. Agusnadi, Kepala Sekolah SMK Pelayaran Pancasila, mengaku akan memberi sanksi tegas kepada pelaku karena hal tersebut termasuk pelanggaran berat.

"Kita anggap hal tersebut yang diakukan taruna kami adalah pelanggaran berat dan tentunya ada sanksinya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com