Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD: Ada 53 Titik Api di Kalbar

Kompas.com - 10/08/2015, 18:21 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat TTA Nyarong mengatakan, saat ini di Kalbar terdapat 53 titik api. Jumlah tersebut berdasarkan hasil pantauan dari satelit NOAA yang tersebar di beberapa kabupaten hingga hari ini, Senin (10/8/2015).

Jumlah tersebut disampaikan Nyarong usai melakukan pantauan udara menggunakan Heli Bolkow-105 milik BNPB diatas wilayah kota Pontianak dan Kubu Raya. Pantauan kompas.com, dari udara kabut asap terlihat jelas menyelimuti Kota Pontianak. Beberapa titik api juga terlihat dibeberapa daerah yang masuk dalam kabupaten Kubu Raya.

"Tingkat titik api di Kalbar saat cukup tinggi hingga 53 titik. Di Kalteng saja hanya 28 titik, ini dari pantauan satelit NOAA ya, hingga hari ini ya cukup tinggi di Kalbar," kata Nyarong setelah melakukan pantauan udara, Senin (10/8/2015).

Nyarong menambahkan, pemantauan sekaligus patroli udara tersebut untuk memantau hotspot dan dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Selain itu juga sebagai persiapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) oleh Satgas Hujan Buatan yang dibidangi BPPT Jakarta yang akan dimulai Selasa (11/8/2015) besok.

"Rencana nya besok akan dimulai, menyikapi dampak musim kemarau dengan membuat hujan buatan, sekaligus persiapan waterbooming," kata Nyarong.

Saat ini, tingkat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Pontianak sudah menyentuh lever berwarna kuning. Kondisi tersebut sejalan dengan peningkatan status karhutla dan bencana kabut asap di Kalbar dalam status siaga darurat.

"BNBP sejauh ini berupaya menanggulangi bencana asap nya. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Manggala Agni, TNI dan Polri untuk bersama-sama menyikapinya. Pemadaman akan dilakukan oleh dinas terkait, misalnya Manggala Agni. Untuk wilayah perkebunan, akan diserahkan kepada Dinas Perkebunan untuk bagaimana melarang dan mengimbau masyarakat untuk tidak membakar," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com