Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan, 237.745 Jiwa di Demak Terancam Krisis Air Bersih

Kompas.com - 08/08/2015, 16:21 WIB
Kontributor Demak, Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com - Kekeringan yang melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah dalam beberapa bulan terakhir ini selain menyebabkan ratusan hektar sawah puso, juga mengakibatkan ribuan warga terancam krisis air bersih. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak merilis, sebanyak 237.745 jiwa yang tersebar di 62 desa rawan kekurangan air bersih.

"Dari 14 kecamatan di wilayah Demak, hanya satu kecamatan saja yang aman dari krisis air, yakni Kecamatan Sayung," terang Suprapto, Kepala Seksi Kedaruratan, BPBD Demak, Sabtu (8/8/2015). 

Ancaman krisis air bersih tersebut merata di 13 kecamatan. Ancaman krisis air bersih paling parah melanda Kecamatan Wedung yakni sebanyak 13 desa. Di wilayah pesisir Demak itu tercatat 52.424 jiwa rawan kekurangan air bersih. 

Di Kecamatan Bonang, ancaman krisis air bersih melanda 3 desa dengan jumlah penduduk sebanyak 4.423 jiwa. Kecamatan Demak Kota melanda 6 desa dengan jumlah penduduk 25.534 jiwa.

Kecamatan Gajah sebanyak 3 desa dengan jumah penduduk 13.610 jiwa. Kecamatan Karanganyar sebanyak 8 desa dengan jumlah penduduk sebanyak 37.304 jiwa.

Kecamatan Kebonagung sebanyak 4 desa dengan jumlah penduduk 10.300 jiwa. Kecamatan Mijen sebanyak 8 desa dengan jumlah penduduk 30.300 jiwa.

Kecamatan Mranggen sebanyak 9 desa dengan jumlah penduduk 95.536 jiwa. Kecamatan Wonosalam sebanyak 4 desa dengan jumlah penduduk 9.842 jiwa.

Sementara empat kecamatan lainnya, seperti Kecamatan Dempet, Guntur, Karangawen, dan Karangtengah, ancaman krisis air bersih hanya melanda satu desa saja.

Kemarau panjang tahun ini, sambung Suprapto, berdampak pada menyusutnya debit air sejumlah embung dan sumur yang selama ini merupakan sumber air warga yang digunakan untuk kebutuhan sehari hari. Bahkan sebagian embung dan mata air di sumur sumur milik warga telah kering.

Keberadaan penyediaan sarana air bersih mandiri di desa-desa, juga tidak mampu memenuhi kebutuhan air bersih warga di musim kemarau saat ini sehingga mereka mulai mengeluhkan kurangnya air bersih.

"Guna membantu mengatasi krisis air bersih, kita telah melakukan droping air ke sejumlah desa yang membutuhkan air besih," ujarnya.

Untuk distribusi air bersih ke desa desa, sebanyak empat armada tangki air dengan kapasitas 5000 liter air setiap tangkinya. Droping segera dilakukan setelah adanya permintaan dari pihak desa yang diajukan kepada Bupati Demak dengan diketahui oleh camat setempat.

"Droping air bersih hanyalah solusi instan untuk mengatasi masalah sesaat. Antisipasi krisis air bersih tahun tahun berikutnya, perlu adanya pipanisasi atau sambungan air baru, pembuatan sumur artetis dan pengadaan pamsimas di desa yang berpotensi terjadi krisis air bersih," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com