Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI di Sulselbar Dilibatkan untuk Hadapi Kemarau Panjang

Kompas.com - 08/08/2015, 05:03 WIB

MAMUJU, KOMPAS.com- Musim kemarau berkepanjangan sejak Juni 2015 membuat ratusan hektar tanaman padi di Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, dilanda kekeringan.

Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat Sofyan di Mamuju, Jumat (7/8/2015), mengatakan kekeringan melanda ratusan hektar tanaman padi yang ada di Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju.

Ia mengatakan, pemerintah dan petani melibatkan aparat TNI yang membantu membangun ketahanan pangan di seluruh wilayah Sulbar telah bersama berkoordinasi mengatur starategi dalam mengatasi kekeringan, salah satunya dengan membangun sistem pompanisasi dan beberapa cara lainnya.

"Pompanisasi merupakan siasat yang dilakukan menghadapi kekeringan agar petani tidak merugi mengembangkan tanaman padi yang dapat merugikan ekonomi daerah," katanya.

Menurut Sofyan, pemerintah segera akan menurunkan sarana pompanisasi dengan membangun sumur dan pipa di areal pertanian petani yang setiap sumur mampu mengairi hingga tiga hektare lahan pertanian padi petani.

Namun kata dia, anggaran terbatas untuk pompanisasi merupakan kendala yang dihadapi pemerintah sehingga mesti ada anggaran tambahan dari pemerintah pusat untuk program mengantisipasi bencana tahunan ini," kata Sofyan.

Selain melakukan program pompanisasi sebelumnya juga dilaksanakan program lainnya mengantisipasi kekeringan diantaranya mengatur masa tanam padi yakni pada saat kemarau petani menanam palawija seperti jagung dan kedelai di areal tanaman padi yang terancam kekeringan.

"Jadi kekeringan sejak dulu sesungguhnya sudah diantisipasi ketika mengancam sawah yang potensial terancam kekeringan dengan melakukan pola tanam sekali dalam setahun, agar petani tidak merugi karena mengeluarkan biaya produksi menanam padi, pemerintah telah menyarankan agar petani mengembangkan tanaman palawija," kata Sofyan yang pernah menjadi staf hama penyakit pertanian ini.

Ia mengatakan, petani yang tetap menanam dibantu pemerintah melakukan sistem pompanisasi pada areal sawah petani tadah hujan di seluruh Kecamatan di Mamuju, selain itu menyediakan bibit tahan kekeringan.

Program lainnya yang dilakukan juga adalah membangun sumur serapan yang mampu menyedot air dari bawah tanah sehingga mampu mengairi sawah petani ketika kemarau tiba.

"Kita berharap kemarau bukan ancaman bagi ketersediaan pangan masyarakat di Mamuju karena telah diantisipasi pemerintah ketika terjadi, kemarau telah terjadi setiap tahun namun persediaan stok pangan masyarakat tetap terjamin," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com