Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjaring Razia Narkoba, Oknum Wartawan Ancam Wartawan yang Meliput

Kompas.com - 07/08/2015, 22:44 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis


PONTIANAK, KOMPAS.com
 — RS, kontributor sebuah stasiun televisi di Pontianak, Kalimantan Barat, mengaku diancam seorang oknum wartawan. Ancaman tersebut didapat RS saat meliput razia tempat hiburan malam (THM) yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polda Kalbar, Jumat (7/8/2015) dini hari.

Dari pengakuan RS, dirinya mendapat ancaman dari seorang tamu di THM yang terjaring razia yang mengaku sebagai wartawan. Oknum wartawan berinisial UA tersebut, kata RS, mengaku sebagai seorang wartawan mingguan sebuah surat kabar lokal di Pontianak.

"Setiap ruangan karaoke di THM diperiksa satu per satu, kemudian di salah satu kolong tangga, petugas BNNP melihat ada kaki seorang perempuan. Setelah dicek, rupanya itu adalah kaki wanita pemandu karaoke yang tengah bersembunyi bersama dua tamunya" ujar RS menceritakan suasana liputan saat kejadian kepada Kompas.com, Jumat.

Setelah diamankan, lanjut RS, kedua tamu tersebut di antaranya merupakan oknum wartawan dan seorang karyawan bagian iklan di salah satu media cetak lokal Pontianak. Dari penuturan RS, saat itu dia sedang merekam video dengan kamera handycam bersama seorang wartawan cetak lainnya. Namun, tiba-tiba ia mendapat teguran keras dari seorang tamu yang sedang diperiksa petugas.

Awalnya, lanjut RS, dia bersembunyi di bawah tangga karena tidak mau di tes urine oleh petugas BNNP. Namun, saat diperiksa, dia langsung mengeluarkan sebentuk lencana yang di dalamnya terdapat kartu pengenal wartawan.

"UA malah marah dan mengaku sebagai pelindung hukum wartawan se-Kalbar. Terus dia mengancam dan menunjuk-nunjuk muka wartawan lainnya. Padahal, tamu lainnya juga kami ambil gambarnya, namun tidak pula ada yang marah," kata RS dengan nada kesal.

Dari hasil dari tes urine, oknum wartawan tersebut dinyatakan positif mengandung narkoba. Petugas juga menemukan bukti pesan singkat dari kedua oknum ini yang menyebutkan sedang memesan satu paket yang diduga narkoba dari seseorang.

"Dia ancam saya begini, 'Kamu jangan ambil-ambil gambar saya, nanti saya laporin ke kantor. Saya ingat muka kamu, saat di luar saya cari kamu nanti'," ucap RS menirukan ancaman oknum wartawan tersebut.

Merasa terancam, RS pun melaporkan ancaman tersebut kepada pimpinan di kantornya. Tak hanya sampai di situ, dirinya juga akan melaporkan ancaman ini kepada Aliansi Jurnalis Indonesi (AJI) Kalbar.

"Saya akan melaporkan ancaman ini ke AJI. Mungkin teman-teman AJI bisa mengambil tindakan atau memberi petunjuk. Saya tidak berharap lebih, setidaknya ada kebijakan dari AJI untuk melindungi kawan-kawan pers yang sedang bertugas meliput di lapangan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com