"Selama ini pembangunan Infrastukrtur di Jabar selalu terhambat karena dananya kurang. Bahkan, sampai puluhan tahun tertundanya. Kita berharap obligasi Jabar segera terbit, sehingga dengan begitu berbagai pembangunan di Jabar akan lebih cepat," kata pria yang akrab disapa Aher seusai rakor rencana penerbitan obligasi daerah Pemprov Jabar bersama Badan Pemeriksa Keuangan, Kementerian Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Otoritas Jasa Keuangan di Gedung Dwi Warna Kanwil Ditjen Perbendaharaan Jabar, Jalan Diponegoro, Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/8/2015) petang.
Nilai obligasi itu, kata dia, diprediksi mencapai Rp 8 triliun. Dana tersebut untuk mendanai sejumlah proyek di Jawa Barat, di antaranya Bandar Udara Kertajati, Majalengka dan Tol Cisumdawu (Cileunyi, Sumedang, Dawuan).
"Mudah - mudahan tahun 2016 sudah bisa berjalan. Kita sedang melengkapi sejumlah syarat-syaratnya. Kemudian, persetujuan dari DPRD (Jabar)," katanya.
Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengapresiasi percepatan obligasi untuk Jawa Barat ini. Ia mengatakan, proses pengaturan dan ketentutan diterbitkannya obligasi tersebut dilakukan secepatnya.
"Paling lambat akhir tahun 2015, sehingga obligasi (untuk Jabar) diperkirakan awal tahun (2016)," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.