Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Maritim Diincar Negara Tetangga, Warga Dilatih Bikin Abon Ikan

Kompas.com - 05/08/2015, 14:55 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com
- Melimpahnya sumber daya alam ikan dan rumput laut di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, membuat Ikatan Sarjana Wanita Indonesia (ISWI) tergerak melatih usahawan menengah dan mikro di wilayah tersebut untuk menghasilkan produk alternatif dari ikan dan rumput laut.

Apalagi, selama ini, mayoritas warga perbatasan masih bergantung pada Malaysia untuk menjual hasil laut mereka dalam bentuk barang mentah. Tentu saja, harga yang ditawarkan berbeda jauh jika komoditas yang dijual sudah berupa barang jadi.

Dia berharap, keterampilan membuat produk alternatif dari rumput laut dan ikan akan menambah daya jual hasil laut mereka sehingga nilai ketergantungan terhadap Malaysia mampu ditekan.

“Potensi maritim yang di sini ini justru yang paling banyak diincar sama tetangga kita. Warga perbatasan juga cenderung lebih ke negara tetangga dari pada mandiri di negeri sendiri. Karena itu kita memberi penguatan UMKM,” ujar Ketua ISWI Retno Sri Endah Lestari, Rabu (5/8/2015).

Lebih dari 50 pelaku UMKM di Kabupaten Nunukan hingga 4 hari ke depan diberi pelatihan untuk mengolah hasil perikanan dan rumput laut menjadi produk yang memiliki daya saing. Dalam pelatihan tersebut, pelaku UMKM juga diberi pemahaman terhadap standar produk yang bisa bersaing di pasar global.

Beragam aktivitas yang diajarkan kepada UMKM adalah pembuatan abon dari berbagai jenis ikan serta bandeng presto mengingat Nunukan juga merupakan penghasil bandeng cukup besar di Provinsi Kalimantan Utara dan juga pembuatan jenang dodol rumput laut.

“Setelah kami ajari membuat produk dengan standar untuk dipasarkan di wilayah Jawa, kita juga akan menggandeng pengusaha untuk memasarkan hasil produk mereka,” imbuh Retno.

Untuk lebih memaksimalkan hasil pelatihan, ISWI juga mengundang wirausahawan dari Bandung dan Semarang sebagai tenaga pengajar. Selain dari teknik produksi, para wirausahawan tersebut juga diharapkan mampu memberikan motivasi kepada masyarakat di wilayah perbatasan agar berusaha mengembangkan usaha produk yang berbasis hasil laut tersebut.

”Pengusahanya sendiri yang kita bawa ke sini. Namanya Johan Yunianto dari Bandung dan untuk teknologi pengolahan ikan pindang itu, Solihin. Mereka ini wirausahawan, jadi komplit materinya,” tutur Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com