Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Hindari "Flyover" Pasupati pada Malam Hari

Kompas.com - 04/08/2015, 18:07 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com
– Dua pekan terakhir, kriminalitas penjambretan meningkat di Kota Bandung. Dilihat dari kejadiannya, cara yang dilakukan si pencuri hampir serupa, yakni memepet dari arah belakang dan mengambil apa yang diinginkan. Sayangnya, bukan hanya tas yang raib, korban pun kerap terluka parah bahkan meninggal.

Kapolresta Bandung, Kombespol Angesta Romano Yoyol mengatakan, jika melihat kasus yang terjadi belakangan ini, si penjambret kerap membidik ibu-ibu yang menyimpan tasnya di belakang. Untuk lebih aman, sebaiknya tas disimpan di tengah-tengah antara pengemudi dan penumpang.

“Kerawanan di sini karena kebiasaan ibu-ibu menggunakan tas diselempangkan. Seharusnya, tas disimpan di tengah, di antara yang membonceng dan yang dibonceng,” ungkapnya di Bandung, Selasa (4/8/2015).

Yoyol menjelaskan, dari sejumlah kasus penjambretan hanya tinggal satu yang belum terungkap, yakni penjambretan terakhir di fly over Pasupati. Dari beberapa pelaku yang sudah ditangkap, tersangka melakukannya karena faktor ekonomi. Hal itu pun menepis dugaan sebagian masyarakat, penjambretan dilakukan geng motor.

“Untuk meningkatkan kewaspadaan, jumlah personel akan ditambah. Seperti di flyover Pasupati, dari biasanya 8 personel menjadi 24 personel. Para personel ini akan patrol selama 24 jam,” ungkapnya.

Patroli di flyover Pasupati, sambung Yoyol, selama ini terus berjalan. Hanya saja saat kejadian, patrol sudah berada di depan, sedangkan penjambretan terjadi di tanjakan atau jalan masuk flyover Pasupati.

“Untuk flyover ini, kami mengusulkan kalau malam hari motor tidak lewat sana,” imbuhnya.

Meski dua pekan terakhir, terjadi beberapa kasus yang menimbulkan korban jiwa, Yoyol mengatakan, Bandung kondusif. Tidak ada daerah maupun jam rawan di Kota Bandung. kejadian yang terjadi akhir-akhir ini hanya situasional (baca juga: Farida Tewas Setelah Terjatuh Mempertahankan Tas dari Pejambret).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com