Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Semua SMA/SMK Siap Terapkan Lima Hari Sekolah

Kompas.com - 04/08/2015, 17:09 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com - Kebijakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tentang lima hari sekolah belum sepenuhnya diterapkan oleh SMA/SMK di Jawa Tengah. Hal tersebut disebabkan karena belum siapnya sarana dan prasarana pendukung program yang berlaku mulai tahun ajaran 2015/2016 ini.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Magelang, Djarwadi, mengungkapkan bahwa di Kota Magelang baru satu sekolah, yakni SMA Tarakanita, yang menyatakan kesiapan untuk menerapkan program lima hari sekolah. Baik kesiapan dari segi sarana dan prasarana maupun tenaga pendidiknya.

"(Sekolah) yang lainnya masih memerlukan kajian dan koordinasi dengan berbagai pihak," kata Djarwadi.

Program lima hari sekolah, lanjutnya, sejauh ini masih pada tahap uji coba. Artinya, jika dalam beberapa waktu ke depan berdampak positif maka akan diteruskan. Sebaliknya, jika justru berdampak negatif maka akan dihapus dan kembali ke program semula, enam hari sekolah. Pemerintah juga tidak memaksakan kepada sekolah-sekolah yang belum siap menerapkan kebijakan itu.

"Sebetulnya program ini tidak ingin memberatkan sekolah, tapi lebih memaksimalkan belajar siswa di sekolah. Kalau ada sekolah yang sudah siap, baik sarana maupun guru, maka silakan menyesuaikan jadwal belajarnya," katanya.

Djarwadi tidak memungkiri bahwa sejauh ini kebijakan lima hari sekolah masih menuai pro dan kontra dari masyarakat, khususnya para orangtua siswa. Banyak orangtua yang khawatir anaknya terlalu lelah jika belajar di sekolah dari pagi hingga sore sehingga justru akan mengganggu konsentrasi dalam belajar.

Namun demikian, program lima hari sekolah juga memiliki dampak positif. Siswa yang lebih banyak berada di sekolah maka akan mengurangi kegiatan negatif di luar sekolah, misalnya bermain game online, tawuran, hingga vandalisme. Siswa juga dinilai akan bisa berlatih ketahanan belajar untuk bekal saat masuk ke dunia kerja kelak.

"Setelah belajar di sekolah Senin sampai Jumat, maka Sabtu dan Minggu bisa dimanfaatkan untuk istirahat dan berkumpul dengan keluarga," ujar Djarwadi.

Program lima hari sekolah juga diterapkan untuk siswa di sekolah luar biasa (SLB). Namun, penerapannya disesuaikan dengan kemampuan siswa dengan kebutuhan khusus dan tetap tidak menyalahi kurikulum.

Siti Asnah, Kepala SLB Negeri Kota Magelang, mengaku bahwa sekolahnya sudah menerapkan program itu sejak Senin (3/8/2015) lalu. Hanya saja, jadwal belajar tidak selama dan sepadat di sekolah-sekolah reguler.

Sebelum diterapkan, pihaknya sudah membuat jadwal dan sosialisasi serta koordinasi dengan komite sekolah.

"Kami siap (menerapkan lima hari sekolah) sesuai surat edaran dari Gubernur Jateng. Namun, tentu disesuaikan dengan kemampuan siswa berkebutuhan khusus, memang tidak gampang karena harus cocok, tidak menyalahi kurikulum. Kalau di sekolah umum dari jam 07.00 - 16.00 WIB, maka di sekolah kami dari jam 07.30 - 14.00 WIB," ucap Siti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com