Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Konflik, TNI-Polri Terjun Jaga Pembagian Air

Kompas.com - 03/08/2015, 12:53 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Aparat TNI dan Polri dilibatkan dalam pembagian air untuk irigasi pertanian di Jawa Tengah. Hal ini dilakukan karena ada potensi konflik saat pembagian air di musim kemarau ini.

Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jawa Tengah Prasetyo Budi Yuwono mengatakan, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, konflik saat pembagian air selalu berujung kepada kekerasan dan kontak fisik di antara petani pengguna air.

Ada beberapa wilayah yang pembagian airnya selalu bermasalah. "Kami libatkan aparat keamanan (TNI-Pori-Red) agar air bisa terdistribusi dengan baik. Tidak ada warga yang ambil air memotong seenaknya," kata Prasetyo, Senin (3/8/2015).

Prasetyo mengatakan, distribusi air di musim tanam ke III atau di musim kemarau sebetulnya tidak diperbolehkan untuk menanam padi. Namun, karena warga tetap menanam, pemerintah akhirnya menyediakan pasokan air untuk petani. Selanjutnya, karena banyaknya permintaan, pemerintah melakukan kebijakan penggiliran aliran air sawah. Hal inilah yang lantas membuat satu petani dengan petani lain saling berebutan.

“Mereka yang rebutan rata-rata tak sabar khawatir nanti tidak kebagian air. Padahal kalau mau sabar pasti bisa teraliri semua sawahnya,” tambah dia.

Berdasarkan catatan Kompas.com, daerah yang rawan konflik air berada di wilayah Kabupaten Demak dan Grobogan. Daerah yang kerap dilanda konflik adalah areal sawah yang dilintasi jaringan irigasi dari waduk Klambu dan Sedadi (Grobogan) hingga ke wilayah irigasi di Demak.

Prasetyo menambahkan, rata-rata konflik perebutan air terjadi di saluran irigasi yang bersumber dari jaringan sungai. Untuk saluran irigasi dari waduk atau sawah tadah hujan biasanya tidak banyak mengalami masalah konflik air.

Demi mengantisipasi kontak fisik, Pemerintah, lanjut dia, melakukan pendekatan rutin selama dua pekan sekali dengan pengguna air dari jaringan irigasi sungai. Upaya lain yang dilakukan dengan pembentukan tim kawal air yang dihuni elemen petani, penyuluh, aparat keamanan dan camat.

“Mereka itu yang bertugas berkomunikasi dengan para petani untuk menggilir air sesuai jadwal,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com