Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gus Sholah: Muktamar NU Harus Dijalankan Tanpa Ada Kecurangan

Kompas.com - 02/08/2015, 17:24 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis


JOMBANG, KOMPAS.com - Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, Salahudin Wahid atau Gus Sholah, mengingatkan panitia Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama di Jombang, Jawa Timur, untuk mengedepankan akhlak yang terpuji dalam melaksanakan tugas. Ia tidak ingin ada kecurangan dalam penyelenggaraan muktamar.

Menurut Gus Sholah, keributan yang sempat terjadi pada hari pertama muktamar, Sabtu (1/8/2015) kemarin, merupakan efek dari diskriminasi panitia terhadap muktamirin yang menolak mekanisme ahlul halli wal aqdi dalam pemilihan pemimpin tertinggi NU. Ia mengatakan, masalah telah dianggap selesai. Ia berharap kejadian serupa tidak terjadi kembali. (Baca Gus Sholah: Jangan Paksakan Penggunaan ''Ahwa'')

"Pemaksaan, diskriminasi, bukanlah bentuk ahlakul karimah. Muktamar harus dijalankan tanpa ada kecurangan," ujar Gus Sholah di Jombang, Minggu (2/8/2015).

Adik kandung mantan Presiden RI, Abdurrachman Wahid, ini juga menyoroti adanya kelompok tertentu yang dengan sengaja memberi iming-iming uang agar mendukung calon tertentu. Kelompok menjalankan politik uang dengan bergerilya datang ke asrama-asrama muktamirin maupun pesantren.

Tokoh NU sekaligus kandidat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu dengan tegas mengecam praktik negatif tersebut karena hal itu bukan merupakan sikap dan karakter NU. Dia meminta oknum-oknum tersebut segera menghentikan tindakannya karena dapat mencoreng NU dan bahkan dapat menghancurkan organisasi keagamaan yang telah dibangun para alim ulama ini.

"Berilah NU, jangan mengambil NU demi kepentingan pribadi atau kalangan tertentu," ujar Gus Sholah.

Pelaksanaan muktamar saat ini memasuki pembahasan tata tertib muktamar. Pembahasan ini dilakukan setelah sempat tertunda hingga dua kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com