Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simulasi Pilkada, Telinga Seorang Polisi Digigit Anjing Pelacak

Kompas.com - 31/07/2015, 14:40 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com - Akibat tali kekang yang terlalu panjang, seekor anjing pelacak milik Sat Sabhara Polres Semarang menggigit telinga seorang anggota saat digelar latihan Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) penanggulangan unjuk rasa anarki di halaman Gor Pandanaran, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat (31/7/2015) siang.  

Insiden tersebut terjadi ketika peragaan skenario menghalau massa dengan pengerahan anjing pelacak. Diduga petugas yang memegang tali kekang anjing itu kurang memperhitungkan jangkauan sehingga serangan anjing jenis herder itu benar-benar mengenai pendemo yang mulai berbuat anarkhi.

Petugas tersebut adalah BSK, anggota Polsek Sumowono. Saat dikelurkan dari arena simulasi, korban terus memegangi telinga kirinya yang bersimbah darah dengan mimik muka kesakitan. Menurut informasi, korban langsung dilarikan ke RS Ken Saras untuk mendapatkan pertolongan medis yang semestinya.

"Kita melibatkan satwa anjing untuk memberikan efek jera bagi pendemo rusuh. Insiden tadi tidak kita harapkan, tapi secara umum simulasi tadi cukup sukses," ungkap Kapolres Semarang, AKBP Usman Latif.

Setelah insiden itu, simulasi yang melibatkan sekitar 800 personil gabungan dari anggota Polres Semarang dibantu TNI, Satpol PP, Regu pemadam kebakaran, serta instansi-instansi terkait lainnya itu terus berjalan. Bahkan sebagian besar peserta dan tamu undangan tidak mengetahui kejadian itu lantaran tenggelam dalam skenario cerita.

Menurut Usman, simulasi penanggulangan tindak anarkhi dalam pelaksanaan Pikada itu dilakukan sebagai implementasi pelaksanaan program prioritas Kapolri dalam mengamankan pemilu Bupati dan Wakil Bupati Semarang tahun 2015.

"Kesiapan ini merupakan rangkaian panjang untuk menghadapi Pam Pilkada. Kita siapkan pelatihan pembekalan untuk anggota. Simulasi secara umum berjalan dengan baik," tuturnya.

Simulasi tersebut juga dihadiri oleh Bupati Semarang, Mundjirin, serta perwakilan Partai Politik yang da di Kabupaten Semarang. Dalam sambutannya, Mundjirin secara terbuka mengapresiasi kesigapan petugas yang ditunjukkan dalam simulasi tersebut. Namun, dirinya berharap, kerusuhan tersebut tidak benar-benar terjadi di Kabupaten Semarang saat pelaksanaan Pilkada 9 Desember mendatang.

"Saya berdoa semoga ini hanya terjadi di simulasi ini saja. Terima kasih ke Kapolres dan seluruh jajaran Polres Semarang, karena belum habis nafas untuk Pam Lebaraan, belum beristirahat sekarang harus menghadapi Pam Pilkada," kata Mundjrin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com