Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Risma Pernah Dikejar Pemabuk Saat Kuliah di Belanda

Kompas.com - 30/07/2015, 17:53 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com
 — Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bercerita pernah dikejar pemabuk hingga masuk selokan ketika pulang dari kampus di Belanda karena pulang larut malam.

"Saya terpaksa sembunyi di selokan dekat tempat tinggal di Belanda karena dikejar pemabuk saat pulang dari kampus," tuturnya saat memberi motivasi belajar di hadapan ratusan siswa di Surabaya, Kamis (30/7/2015).

Dia mengisahkan pengalaman lainnya saat menempuh pendidikan di Belanda. Laptop miliknya rusak karena terserang virus yang antivirusnya hanya ada di Indonesia.

Risma pun merengek ke penjaga untuk menggunakan satu komputer kampus setelah selesai proses belajar mengajar, tetapi ditolak dengan alasan bahwa semua lampu di kampus harus mati setelah jam belajar berakhir.

"Di sana aturannya pulang sekolah harus dimatikan lampunya, termasuk alat penghangat ruangan karena kebetulan musim dingin. Saya memohon ke penjaga menggunakan komputer saja, tanpa penghangat, hingga diizinkan. Meski kedinginan, tetapi demi menyelesaikan tanggung jawab, tetap saya lakukan," ucapnya.

Karena tidak menggunakan laptop milik sendiri, dia pun membutuhkan waktu yang tak sedikit di depan komputer sehingga setiap hari pulang larut malam dan risikonya dikejar pemabuk karena melintasi tempat orang-orang minum.

"Tapi alhamdulillah, hasilnya saya bisa mengalahkan pelajar-pelajar dari berbagai dunia dan meraih hasil terbaik. Ini semua karena kesungguhan dan kerja keras pantang menyerah untuk meraih keberhasilan," katanya.

Peraih gelar doktor honoris causa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu berharap apa yang diceritakannya mampu memotivasi pelajar-pelajar di Surabaya, khususnya siswa yang tinggal di kawasan pinggiran kota.

"Jangan menyerah meski tinggal bukan di tengah kota. Jangan minder dan merasa yang sekolah di kota semuanya kaya. Di hadapan Allah SWT sama saja, dan prestasi tidak ditentukan dari fasilitas atau kekayaan," katanya.

Motivasi tersebut diberikan Rismaharini di sela kegiatannya menggelar Bakti Sosial dengan Pelayanan Integrasi 2015 di Kalilom Lor Indah, Kenjeran, Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com