Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/07/2015, 16:47 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com — Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) menyampaikan bahwa Dewa Ketut Raka, satpam sewaan keluarga Engeline yang bekerja beberapa hari sebelum Engeline ditemukan meninggal, dinilai berjasa karena telah membantu tim Buser dari kepolisian. Dewa Ketut membantu kepolisian menemukan jenazah bocah yang terkubur di pekarangan rumahnya pada 10 Juni 2015 silam.

"Dialah (Dewa Ketut Raka) yang berjasa sebenarnya, kenapa Buser, aparat kepolisian, berani menyisir TKP. Itu awalnya ditemukan Engeline yang sudah terkubur dan ditemukan pada 10 Juni 2015 lalu," kata anggota P2TP2A Kota Denpasar, Siti Sapurah, di Denpasar, Bali, Kamis (30/7/2015).

Siti Sapurah atau akrab dipanggil Ipung, ini juga menyampaikan bahwa saksi Handono, yang sempat tinggal kos di rumah ibu angkat Engeline (tersangka Margriet), pernah diberi tahu oleh Dewa bahwa Margriet pada tanggal 9 Juni 2015, satu hari sebelum jasad Engeline ditemukan, pernah menginjak-injak lubang di belakang rumah dan mengendus-endus sekitar lubang itu.

"Pak Dewa cerita kepada Pak Handoko tanggal 10 Juni 2015 bahwa Margriet pernah menginjak-injak lubang dan mengendus-endus. Informasi itu sampai ke polisi dan akhirnya hari itu juga disisir dan benar ditemukan jenazah Engeline. Tapi, keterangan Pak Dewa di Polresta Denpasar dicabut. Saya tidak tahu alasannya," ujarnya.

Sementara itu, saksi Handoko yang selalu didampingi P2TP2A ini pernah memberikan kesaksian mengenai pernyataan Dewa kepada penyidik Polda Bali yang menangani kasus penelantaran anak. Ia juga dimintai kesaksiannya di Polresta Denpasar dalam kasus pembunuhan Engeline.

Sedianya, Kamis hari ini, Dewa dan Handoko akan dikonfrontasi di Mapolresta Denpasar, tetapi hal itu batal karena Dewa sakit. Agenda konfrontasi akan dilanjutkan pada Selasa, 4 Agustus mendatang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com