Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/07/2015, 15:04 WIB
Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan

Penulis

ACEH UTARA, KOMPAS.com — Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib menyampaikan kekagumannya saat melihat desain seluruh bangunan dan fasilitas yang ada di dalam selter yang dibangun lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Desa Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara, Aceh. 

“Saya seperti berada di negeri kayangan (khayalan). Padahal, ini nyata sekali. Sangat indah,” kata Muhammad Thaib, Kamis (30/7/2015).

Ia pun langsung meinginstruksikan jajarannya agar segera merelokasi pengungsi Rohingya ke selter tersebut. Saat ini, para pengungsi itu masih ditempatkan di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) di desa yang sama.

“Kita ingin memberikan pelayanan yang terbaik pada para pengungsi agar para pengungsi merasa nyaman,” tambah Muhamad Thaib.

Dalam waktu dekat, disebutkannya, Pemkab akan menggelar rapat dengan semua intansi terkait, termasuk pihak Imigrasi, guna membahas teknis pemindahan pengungsi Rohingya dari Gedung BLK ke selter yang dibangun ACT. Dana yang dikeluarkan untuk membangun semua fasilitas ini mencapai angka Rp 6 miliar.

Sementara itu, Direktur Eksekutif ACT Sri Eddy Kuncuro mengaku sudah menyiapkan program pemberdayaan masyarakat lingkungan. “Kami sudah berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat lingkungan. Program penanganan Rohingya menjadi pintu masuk bagi kami untuk membantu masyarakat Aceh yang berada di sekitar selter,” kata dia.

Beberapa waktu lalu, kata Eddy, ACT sudah melakukan pendataan terhadap potensi sejumlah desa yang berada di sekitar selter. Data tersebut sedang dipelajari untuk kemudian menjadi dasar penetapan program yang paling tepat bagi pengembangan masyarakat pedesaan di Aceh Utara.

Dalam kompleks ICS tersebut, ACT telah membangun 120 selter yang terbagi dalam 15 blok, dilengkapi dengan 46 pintu MCK, dan dua unit kelas belajar serta satu klinik kesehatan. Di luar itu, juga dilengkapi dengan taman bermain anak-anak, rumah ibadah, taman, dan fasilitas air bersih.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com