Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/07/2015, 14:43 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Jalan Asia Afrika di Kota Bandung kini menjadi magnet bagi para wisatawan yang datang ke Kota Kembang. Suasana "art deco" kolonialisme menjadi daya tarik wisatawan untuk sekadar 'selfie' ataupun duduk santai ditemani lampu temaram.

Banyak respons positif dari masyarakat terkait pembenahan itu. Salah satunya adalah meminta Pemerintah Kota Bandung untuk membuat suasana serupa di sejumlah ruas jalan di Kota Bandung.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil lantas berjanji akan memperbaiki kualitas trotoar di Kota Bandung seperti di Jalan Asia Afrika. Pemerintah Kota Bandung berencana merehabilitasi trotoar di enam ruas jalan Kota Bandung.

"Tahun depan ada enam ruas jalan yang akan sama seperti Asia Afrika, yakni jalur Simpang Dago-Jalan Merdeka, sepanjang Jalan Buahbatu, Kiaracondong, Moch. Toha, Jalan Sudirman dan Cibadak," kata Ridwan Kamil usai meninjau proyek perbaikan trotoar granit di Jalan R.E Martadinata (Jalan Riau), Kota Bandung, Kamis (30/7/2015).

Pria yang akrab disapa Emil itu mengungkapkan, trotoar di enam ruas jalan tersebut akan dipasangi sejumlah aksesoris seperti lampu bergaya klasik, pot bunga serta bangku taman yang terbuat dari kayu.

"Tahun depan orang berjalan kaki di Bandung harus lebih nyaman karena ciri kota yang baik kan orangnya terlihat jalan-jalan," ucap Emil.

Emil menambahkan, Jalan R.E Martadinata akan lebih dulu dipoles mirip Asia Afrika. Menurut dia, trotoar di lokasi wisata belanja tersebut akan dipercantik agar para wisatawan lebih nyaman saat berbelanja. "Konsepnya persis sama seperti Jalan Asia Afrika. Karena ini kan daerah wisata jadi kita samakan," ujar dia.

Di Jalan R.E Martadinata, lanjut Emil, pengerjaan proyek trotar yang sempat mangkrak tersebut dijadwalkan rampung pada Oktober 2015. Demi mengantisipasi kerusakan trotoar, sejumlah tempat duduk temporer telah dipasang.

"Bangku tersebut hanya bersifat sementara. Ini dipasang agar tidak ada mobil yang parkir. Saat ini banyak mobil bus yang parkir, sehingga membuat trotoar pecah. Itu karena belum dimulainya penyelesaian (proyek). Kalau sudah ada penyelesaian kan nanti ada manajemen pemeliharaan seperti yang dilakukan di Asia Afrika. Ada petugas yang rutin dan satpol PP," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com