Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Risma Berpotensi Lawan 'Calon Boneka'"

Kompas.com - 30/07/2015, 10:41 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Fenomena calon tunggal dalam pemilihan Wali Kota Surabaya dinilai berpotensi munculnya pasangan "calon boneka" sebagai pesaing pasangan Tri Rismaharini-Wisnu Sakti Buana (Risma-Wisnu).

Pasangan calon boneka dipilih sebagai solusi paling tepat untuk memenangkan pasangan calon tunggal dalam pilkada. Menurut pengamat politik Universitas Negeri Airlangga Surabaya, calon boneka adalah bagian dari praktik politik transaksional pasangan calon maupun partai politik.

"Calon boneka diusung justru untuk memenangkan calon tunggal. Pasangan ini didesain maju untuk kalah, dan justru memenangkan calon lain," kata dia, Kamis (30/7/2015).

Fenomena calon boneka dianggapnya sebagai kegagalan proses kaderisasi partai politik dan "civil society", sehingga calon tunggal yang biasanya dari kalangan calon petahana, menjadi cukup kuat dan tidak ada lawan politik.

"Ujungnya, partai politik bertindak pragmatis mendukung petahana, dengan kompensasi tertentu untuk membesarkan partai," kata dia.

Hariyadi juga menuding KPU melalui PKPU Nomor 12 Tahun 2015 ikut memicu tumbuh suburnya calon boneka dan politik transaksional dalam Pilkada serentak. Hal itu khususnya pada pasal tentang pengunduran jadwal pilkada 2017, jika hanya ada satu pasangan calon yang mendaftar di KPU.

"Parpol dan pasangan calon akan mencari cara apapun agar pilkada tidak diundur, termasuk memanfaatkan calon boneka," ujar Hariyadi.

Karena belum ada pesaing untuk pasangan Risma-Wisnu, KPU Surabaya menutup sementara masa pendaftaran pasangan calon pada 28 Juli lalu. KPU menambah tiga hari masa sosialisasi pilwali Surabaya, dan akan membuka lagi pendaftaran pasangan calon pada 1-3 Agustus mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com