Alat adu jangkrik ini terbuat dari kayu yang di atasnya dilengkapi dengan beberapa bumbung bambu tempat menyimpan koleksi jangkrik. Selain itu, terdapat pula satu kotak panjang kecil sebagai tempat mengadu jangkrik.
"Ini alat adu jangkrik. Biasanya kan hanya kotak panjang, kalau ini lengkap dengan bumbung dari bambu dan kotak untuk mengadu," ujar Hadi Utomo (67), seorang Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, saat ditemui dalam pameran itu, Rabu (29/7/2015).
"Yang membuat Sultan HB VII sendiri. Ya sekitar tahun 1877, jadi sudah berapa tahun hingga saat ini?" kata dia.
Menurut Hadi, selain kuda dan ayam jago, Sultan HB VII juga menggemari koleksi jangkrik. Alat ini menjadi tempat untuk menyimpan sekaligus mengadu jangkrik. "Ya selain kuda, beliau juga koleksi jangkrik," ucapnya.
Bahkan setelah Sultan HB VII, alat adu jangkrik ini masih digunakan juga oleh Sultan HB VIII. Setelah itu, alat adu jangkrik ini disimpan di dalam keraton. Alat ini lalu hanya dikeluarkan ketika ada pameran-pameran khusus soal kerajaan-kerajaan di Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.