"Daripada ikut bermain-main mendukung calon 'boneka', lebih baik Nasdem 'kibarkan bendera putih' atau tidak mendukung siapa pun," kata Ketua DPW Partai Nasdem Jatim Effendi Choirie, Rabu (29/7/2015).
Menurut mantan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang akrab dipanggil Gus Choi ini, dalam pilwali Surabaya, partainya semula bersama PKB, Hanura, dan PPP akan mengusung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, Syamsul Arifin-Warsito.
Namun, dukungan Partai Nasdem mendadak dicabut dengan alasan moral politik karena pasangan tersebut tidak memiliki tujuan yang jelas dan terkesan seakan hanya menjadi boneka pihak lain yang berkepentingan.
"Ini soal integritas moral Partai Nasdem. Bagi kami, lebih baik tidak memilih daripada bertentangan dengan moral politik yang kami yakini," terangnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, dengan pencabutan dukungan dari Partai Nasdem, pasangan Syamsul Arifin-Warsito pun batal mendaftar karena kurangnya dukungan kursi parlemen.
Jika koalisi ini utuh, syarat minimal 10 kursi tercukupi karena PKB memiliki lima kursi, Partai Hanura tiga kursi, PPP satu kursi, dan Partai Nasdem dua kursi. Tanpa Partai Nasdem, otomatis kursi yang dimiliki koalisi hanya sembilan.
Hingga akhir masa pendaftaran pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, Selasa (28/7/2015) pukul 16.00 WIB, belum ada pasangan calon penantang pasangan Tri Rismaharini-Wisnu Sakti Buana.
Sesuai aturan KPU, pendaftaran ditutup sementara dan dibuka lagi pada 1-3 Agustus mendatang. Sementara itu, KPU akan memanfaatkan tanggal 29-31 Juli untuk sosialisasi pilwali Surabaya kepada masyarakat dan partai politik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.