Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati: Kekeringan di Bogor Tahun Ini Terparah

Kompas.com - 28/07/2015, 18:46 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Bupati Bogor Nurhayanti mengatakan, dampak kekeringan dari musim kemarau tahun ini yang melanda separuh wilayah di Kabupaten Bogor adalah yang terparah. Menurut dia, dari hasil laporan, ada 3.000 hektar sawah yang mengalami puso atau gagal panen pada musim kemarau ini.

"Kekeringan bukan hanya terjadi di Kabupaten Bogor, melainkan di daerah lain juga sama. Ini tidak bisa dihindari. Tahun ini, kekeringan yang terjadi di Kabupaten Bogor adalah yang terparah," ucap Nurhayanti, Selasa (28/7/2015).

Untuk mengantisipasi kekeringan kian parah, pihaknya telah menyediakan enam embung (tempat untuk menampung suplai aliran air hujan) di sejumlah wilayah yang terkena musibah kekeringan.

"Kita sudah menyediakan enam embung untuk persediaan air. Ke depan, akan dikembangkan lagi di wilayah Cijurai," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Kuhatanan Siti Nurianty menjelaskan, sejak bulan Juni hingga Juli 2015, terdapat 2.300 hektar lahan pertanian mengalami gagal panen. Selebihnya, ada yang kekeringan ringan, sedang, dan berat.

Dia menambahkan, jika dalam waktu sebulan ke depan tidak ada hujan, ada 7.000 hektar lahan pertanian yang terancam puso. Tempat yang paling parah, lanjut dia, adalah wilayah timur Kabupaten Bogor yang merupakan lumbung padi.

"Jelas, target produksi tidak akan tercapai sebab sejumlah lahan pertanian sudah gagal panen. Kita harap dalam waktu sebulan ini hujan akan turun," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com