Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air Bersih Landa Karubaga

Kompas.com - 27/07/2015, 18:41 WIB

KARUBAGA, KOMPAS — Krisis air bersih melanda Kecamatan Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, dalam dua bulan terakhir. Penyebabnya adalah musim kemarau yang berkepanjangan sehingga menyebabkan penurunan drastis debit air di sejumlah mata air.

Karubaga adalah ibu kota dari Tolikara yang dimekarkan dari Kabupaten Jayawijaya pada 2002 lalu. Total luas Karubaga 312 kilometer persegi. Menurut buku Tolikara dalam Angka Tahun 2013, jumlah penduduk yang menghuni daerah itu 16.249 jiwa.

Dari pantauan Kompas pada Sabtu (25/7), warga harus berjalan kaki selama berjam-jam untuk mandi dan menimba air demi keperluan sehari-hari di Kali Konda di kaki Gunung Pindelo dan Kali Gea. Bahkan, sejumlah warga nekat membobol pipa air di pinggir jalan untuk mencuci piring dan pakaian.

Mina Kogoya (36), warga Karubaga, mengaku nekat membobol pipa air karena tidak mampu menimba air di Kali Konda di kaki Gunung Pindelo.

"Sebenarnya jarak dari rumah ke Kali Konda tidak terlalu jauh atau di bawah 5 kilometer. Namun, kondisi geografis sulit sehingga perjalanannya bisa memakan waktu selama dua jam," papar ibu dua anak ini.

Kepala Bagian Humas Kabupaten Tolikara Derwes Jikwa berpendapat krisis air bersih dipicu kemarau sejak Juni. "Saat ini semua warga harus menimba air di mata air terdekat," tuturnya.

Ia mengatakan, Pemda Kabupaten Tolikara menyiapkan dua mobil tangki berkapasitas 5.000 liter untuk memasok air bagi warga.

"Setiap hari dua mobil ini beroperasi memenuhi kebutuhan air bagi warga. Kami memberikan pelayanan ini secara gratis," ujar Derwes.

Kadis Pekerjaan Umum Kabupaten Tolikara Edhie Rantetasak menuturkan, PDAM Tolikara biasanya mengambil air dari Kali Gea. Saat ini debit air di lokasi itu turun 50 persen dari 1.000 liter per detik. Pemda Tolikara belum memiliki mesin untuk menyalurkan air ke rumah warga. Penyaluran air pun masih menggunakan sistem gravitasi karena Kali Gea terletak di atas Gunung Timoneri. (FLO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com