Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMI Kirimkan Bantuan ke Warga Lanny Jaya

Kompas.com - 27/07/2015, 17:40 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) mengirimkan bantuan kepada warga Kabupaten Lanny Jaya, Papua, yang menjadi korban cuaca ekstrem dan mengakibatkan rawan pangan. Bantuan yang dikirimkan tersebut berupa 500 galon air mineral, 480 lembar selimut, dan 150 kotak mie instan.

Menurut siaran pers PMI yang diterima wartawan, Senin (27/7/2015), barang bantuan sulit disalurkan kepada warga Lanny Jaya karena sulitnya akses menuju wilayah tersebut.

"Bantuan tersebut harus ditempuh dengan berjalan kaki dan dipikul untuk didistribusikan kepada warga," kata Pelaksana Harian Ketua Umum PMI Ginandjar Kartasasmita.

Diperlukan waktu kurang lebih tiga hari untuk pembawa barang bantuan sampai ke wilayah Lanny Jaya. Sesampainya di wilayah terdampak bencana, para relawan langsung menyerahkan bantuan tersebut kepada kepala distrik Kuyawange, Kabupaten Lanny Jaya.

“Air bersih merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat sekitar Kabupaten Lanny. Oleh karenanya, PMI memilih untuk mendistribusikan bantuan air. Selain itu juga kami mendistribusikan selimut dan makanan,” ujar Ginandjar.

Hujan salju ekstrem atau yang dikenal dengan embun beku melanda tiga distrik di Kabupaten Lanny Jaya Papua pada 3 hingga 6 Juli 2015. Ketiga distrik itu adalah Kuyawange, Wanua Barat dan Goa Baliem.

Akibat bencana ini, PMI mencatat 9 orang meninggal dunia dan 196 orang yang jatuh sakit akibat kedinginan dan kelaparan. Sedangkan 182.000 penduduk terancam kelaparan.

Pada 17 Juli lalu, Bupati Kabupaten Lanny Jaya, Befa Jigibalom akhirnya menetapkan status darurat bencana di Kabupaten Lanny Jaya. (Baca: 11 Meninggal, Lanny Jaya Berstatus Darurat Bencana)

Befa mengaku sudah mengeluarkan SK Bupati yang menyatakan keadaan darurat di Kabupaten Lanny Jaya dan meminta bantuan untuk menyelamatkan kurang lebih 22.000 jiwa penduduk yang mendiami 26 kampung di tiga distrik rawan pangan dalam kondisi dingin dan mulai terserang penyakit.

Dari 11 orang yang meninggal dunia akibat bencana ini adalah anak-anak dan kaum lanjut usia. Mereka menderita diare di tengah kondisi cuaca dingin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com