Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Erupsi Gamalama Bertambah

Kompas.com - 19/07/2015, 16:29 WIB
Kontributor Ternate, Fatimah Yamin

Penulis


TERNATE, KOMPAS.com -  Jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Gamalama di Kota Ternate, Maluku Utara, bertambah. Dari 632 jiwa atau 176 kepala keluarga, Minggu (19/7/2015), jumlahnya menjadi 679 jiwa atau 192 KK. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak, wanita dan lanjut usia.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, Hasyim Jusuf mengatakan, penambahan jumlah pengungsi itu hanya di satu titik lokasi yang disiapkan pemerintah Kota Ternate, yaitu SKB Diknas Kota Ternate. “Ada empat lokasi titik pengungsian yang disiapkan pemerintah Kota Ternate, tapi sejauh ini hanya dua yang terisi yaitu aula SKB dan Aula Pangkalan Angkatan Laut Ternate,” kata Hasyim.

Semua warga yang dievakuasi tersebut hanya berasal dari satu kelurahan yaitu Kelurahan Loto. Sementara, warga dari dua kelurahan lainnya yang terkena dampak abu vulkanik yaitu kelurahan Togafo dan Takome tidak dievakuasi. “Di Togafo, hanya dibangunkan enam sampai tujuh tenda. Sedangkan di Takome tidak begitu parah, sehingga warga lebih memilih bertahan di rumah masing-masing,” ujarnya.

Jumlah pengungsi di SKB dari 331 jiwa atau 96 KK, tadi pagi, menjadi 378 jiwa atau 112 KK. Sementara, di Pangkalan AL Ternate, jumlah pengungsi masih tetap yaitu 301 jiwa atau 80 KK. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Ternate, Jusuf Sunya menambahkan, sejumlah bantuan sudah masuk ke lokasi pengungsian diantaranya beras, matras serta mie instan. “Bantuan lainnya berupa selimut serta kebutuhan untuk bayi segera menyusul,” ujarnya.

Di SKB juga kini dibangun dapur umum dari Tanggap Siaga Bencana (Tagana) Maluku Utara. “Hanya satu dapur umum yang dibangun. Dari situ, makanan kemudian didistribusikan ke lokasi pengungsian lainnya,” kata Hasyim lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com