Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Mahasiswa Buddha dan Katolik Ikut Aktivitas Ramadhan

Kompas.com - 17/07/2015, 07:02 WIB

KOMPAS.com — Sebanyak 40 orang mahasiswa Katolik, Kristen, Buddha, serta Hindu mengikuti aktivitas Ramadhan di sebuah pesantren di Kota Malang, Jawa Timur.

Mereka tinggal dengan keluarga Muslim dengan harapan dapat memperkuat toleransi.

Selama dua hari, para mahasiswa itu menginap dan mengikuti aktivitas para santri saat Ramadhan, seperti mengaji, sahur, dan buka puasa.

Di sebuah siang, sembilan mahasiswa non-Muslim duduk bersila di dalam masjid Pesantren Sabilurrosyad, Malang.

Mereka meriung berbaur dengan para santri, menyimak dan mendengarkan pengajian.

Mahasiswa Universitas Machung Malang, Yofranny Winardi, yang beragama Katolik, mengaku tertarik mengikuti acara itu untuk lebih mengenal agama Islam.

“Sore itu ikut mengaji jam empat, sampai buka puasa bersama. Makan bareng di baki, satu baki orang empat, lima secara bareng-bareng (bersama)," kata Yofranny Winardi kepada kontributor BBC Indonesia di Malang, Jawa Timur, Eko Widianto.

Ikut sahur bersama

Walaupun tidak mengerti isi kitab suci Al Quran, mereka mengaku bisa merasakan langsung kehidupan para santri.

Tidur beralas karpet, satu ruangan diisi delapan orang, serta makan bersama dalam satu wadah.

Selama ini, Yofranny kerap bertanya kenapa ada sebagian kecil umat Islam yang bersikap ekstrem dan berbuat kekerasan.

"Setelah ada penjelasan dari Pak Ustaz, saya jadi mengerti,” aku Yofranny yang mengaku belajar mengenakan sarung selama acara itu.

Yofranny dan kawan-kawan diajak mengenal serangkaian ibadah selama bulan puasa, mulai dari membangunkan mereka untuk sahur bersama hingga mengajak dan mengenalkan mereka shalat berjemaah, shalat tarawih, dan bertadarus.

“Kalau mau ikut sahur, ya kita ajak. Kalau ternyata enggak kuat bangun, ya kita biarkan saja," kata David Darissalam, salah seorang santri yang mendampingi para mahasiswa non-Muslim tersebut.

"Ternyata banyak yang tak terbiasa karena memang tak pernah melakukan,” katanya, kemudian terkekeh.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com