Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan di Bandung Terparah, Ridwan Kamil Tindak 800 Pengusaha Privatisasi Air

Kompas.com - 15/07/2015, 09:11 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengaku akan segera menindak 800 pengusaha privatisasi air ilegal. Langkah ini dilakukan sebagai salah satu upaya mengatasi kekeringan yang tengah melanda Kota Bandung.

“Saat ini lagi disiapkan satgas untuk menindak 800 pelanggar sumber air secara industrial,” ujar Emil --sapaan akrab Ridwan Kamil kepada Kompas.com, Selasa (14/7/2015) kemarin.

Emil menjelaskan, para pelaku usaha air ini tadinya hanya mengonsumsi air. Namun lama kelamaan, mereka mengambil air dalam jumlah banyak tanpa membayar. Emil berencana, pelaku usaha tersebut akan ditindak dan dibawa ke jalur hukum.

“Saya belum tahu berapa meter kubik air yang diambil. Tapi dugaannya ada 800 pelanggar,” tegas dia.

Ke depan, Emil pun berjanji akan meningkatkan peran dan layanan PDAM. Pelayanan air di Kota Bandung akan difokuskan pada PDAM, sehingga tidak ada masyarakat yang mengambil air secara khusus, bahkan melakukan praktik privatisasi air.

Selain itu, Emil mengimbau masyarakat untuk mengubah gaya hidup. Emil meminta masyarakat lebih bijaksana dalam menggunakan air. Lebih hemat dan tidak menghamburkan air.

Tak hanya itu, Emil pun akan membuat danau besar di Gedebage. Danau ini akan menampung air, sehingga saat musim kemarau tiba, dampak buruk dari kekeringan bisa dikurangi. “Ada tiga hal yang akan dilakukan. Ada aspek hukum, imbauan, dan engineering,” tuturnya.

Berita sebelumnya, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat melansir, hampir semua kota/kabupaten di Jawa Barat mengalami kekeringan. Daerah terparah yang mengalami kekeringan adalah Kota Bandung, Cirebon, dan Karawang.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com