Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/07/2015, 04:48 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyatakan akan memenuhi panggilan Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, terkait kasus korupsi dugaan dana hibah Pemerintah Kota Bandung tahun 2012. Namun hingga kini, ia belum mendapatkan kabar kapan akan dipanggil.

“Saya mah tunggu panggilan saja. Belum ada kabar. Kalau ada kabar, tentu saya datang. Kan sebagai warga negara yang taat akan memenuhi panggilan,” ujar Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil seusai buka bersama di Jalan Cimanuk Kota Bandung, Selasa (13/7/2015).

Mengenai dana hibah Pemkot Bandung untuk Bandung Creative City Forum (BCCF) yang dipersoalkan, Emil enggan membahasnya. Menurut dia, saat ini ia tidak mau masuk ke materi kasus. Sebab, Emil mengaku tidak mengetahui apa yang akan ditanyakan oleh Kejati.

“Pokoknya, intinya, saya akan mengikuti aturan yang ada,” ucapnya.

Ketika ditanya kemungkinan unsur politis dalam kasus tersebut, Emil juga belum bisa berkomentar. Karena sampai sekarang pun, pertanyaan yang akan disampaikan belum jelas.

“Nanti saja. Pada saatnya tiba, saya akan jelaskan panjang lebar,” tutur Emil.

Kejati Jabar berencana memanggil Emil setelah Lebaran dalam kasus dugaan korupsi dana hibah Pemkot Bandung tahun 2012 ke BCCF. Kajati Jabar, Feri Wibisono mengungkapkan, dana hibah yang diberikan pada tahun 2012 tersebut mencapai Rp1,3 miliar.

Namun jumlah kerugian negara belum dapat dipastikan karena masih penyelidikan. Pemanggilan Emil sendiri terkait dengan posisi dirinya sebagai Ketua BCCF saat kasus itu terjadi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com